Rampage tentunya masuk dalam jenis film yang ceritanya enggak perlu bagus bagus banget. Cerita standar. Bahkan endingnya pun sudah bisa diterka bagi yang sudi untuk menebaknya. Karena film ini bukan jualan cerita, melainkan.. tahu sendiri lah ya apa yang dijual. Seperti percakapan berikut ini;
+Gue mau nonton Rampage!
-Ceritanya paling begitu. Udah bisa ditebaklah!!
+Ya, enggak apa apa. Lha wong, gue mau lihat gorila raksasa berantem ngancurin kota!
-Ya terserah lu sih. Cuma pas ngomong gorila, mata lu jangan ngeliatin gue gitu dong!!
+Waduh, maap deh. Sudah kebiasaan!
-Tendangan matahari!!!!
Meski sayangnya hewan hewan raksasanya sudah muncul di trailler semua, tapi mereka bertiga sanggup menghadirkan keseruan yang haqiqi. Bagi yang memang menunggu mereka tawur di tengah kota bersama sama dengan pasukan militer, maka kalian tidak akan kecewa. Berkelahinya seru banget. Gedung gedung enggak sayang buat dirobohkan. Tank tank dilempar. Pesawat tempur dan helikopter digigit gigit layaknya mainan. Debu debu beterbangan. Ini lebih seru ketimbang final battle robot raksasa lawan kaiju kemarin itu.
Dari cerita sebenarnya enggak ancur ancur banget. Openingnya lumayan bagus. Mirip film film sci fic luar angkasa. Saya memang belum pernah main gamenya, jadi enggak bisa bandingin. Sebagai penonton awam, Rampage lebih dari cukup ngasih hiburan yang seru. Yang bikin tambah asik nontonnya ialah film ini enggak malu malu ngasih adegan gore. Darah muncrat. Orang dimakan. Orang dimakan with slow motion. Dada tertusuk besi. Dicabik cabik.
Terus gimana sama lawaknya? Enggak terlalu banyak, dan enggak pecah kaya filmnya Dwayne Johnson yang kemarin masuk ke dalam game itu. Cuma ada 1 lawakan yang membuat saya ngakak. Dan itu adalah lawakan terakhir. Akting Dwayne Johnson pun sebelas dua belas dengan aktingnya yang dulu dulu. Belum mampu membuat saya tersentuh meski ada moment yang punya potensi untuk itu.
Sebagai adaptasi dari games lawas, saya kira Rampage cukup sukses dalam upayanya menghidupkan gorila raksasa bersamaan dengan serigala dan buaya yang menghancurkan kota. Brad Preyton, yang kembali menggaet Dwayne Johnson setelah San Andreas dan Journey 2: The Mysterious Island, seakan faham bahwa yang bisa menyelamatkan film ini ialah aksi masif perkelahian sambil menghancurkan kota. Maka itulah yang ia sajikan.
Jangan lupakan juga, sosok Dwayne Johnson yang akhir akhir ini identik dengan film yang seru. Apalagi bagi yang sudah menonton Jumanji tahun kemarin dan suka, besar kemungkinan akan menonton ini juga. Jadi, apakah Rampage berhasil menghindari kutukan buruk film film yang berasal dari game? Kalau saya sih, yes, kalau kamu? Rate: 3,5