Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘game’

Rampage (2018)

Rampage tentunya masuk dalam jenis film yang ceritanya enggak perlu bagus bagus banget. Cerita standar. Bahkan endingnya pun sudah bisa diterka bagi yang sudi untuk menebaknya. Karena film ini bukan jualan cerita, melainkan.. tahu sendiri lah ya apa yang dijual. Seperti percakapan berikut ini;

+Gue mau nonton Rampage!
-Ceritanya paling begitu. Udah bisa ditebaklah!!
+Ya, enggak apa apa. Lha wong, gue mau lihat gorila raksasa berantem ngancurin kota!
-Ya terserah lu sih. Cuma pas ngomong gorila, mata lu jangan ngeliatin gue gitu dong!! 
+Waduh, maap deh. Sudah kebiasaan!
-Tendangan matahari!!!!

Meski sayangnya hewan hewan raksasanya sudah muncul di trailler semua, tapi mereka bertiga sanggup menghadirkan keseruan yang haqiqi. Bagi yang memang menunggu mereka tawur di tengah kota bersama sama dengan pasukan militer, maka kalian tidak akan kecewa. Berkelahinya seru banget. Gedung gedung enggak sayang buat dirobohkan. Tank tank dilempar. Pesawat tempur dan helikopter digigit gigit layaknya mainan. Debu debu beterbangan. Ini lebih seru ketimbang final battle robot raksasa lawan kaiju kemarin itu. 

Dari cerita sebenarnya enggak ancur ancur banget. Openingnya lumayan bagus. Mirip film film sci fic luar angkasa. Saya memang belum pernah main gamenya, jadi enggak bisa bandingin. Sebagai penonton awam, Rampage lebih dari cukup ngasih hiburan yang seru. Yang bikin tambah asik nontonnya ialah film ini enggak malu malu ngasih adegan gore. Darah muncrat. Orang dimakan. Orang dimakan with slow motion. Dada tertusuk besi. Dicabik cabik.

Terus gimana sama lawaknya? Enggak terlalu banyak, dan enggak pecah kaya filmnya  Dwayne Johnson yang kemarin masuk ke dalam game itu. Cuma ada 1 lawakan yang membuat saya ngakak. Dan itu adalah lawakan terakhir. Akting Dwayne Johnson pun sebelas dua belas dengan aktingnya yang dulu dulu. Belum mampu membuat saya tersentuh meski ada moment yang punya potensi untuk itu.

Sebagai adaptasi dari games lawas, saya kira Rampage cukup sukses dalam upayanya menghidupkan gorila raksasa bersamaan dengan serigala dan buaya yang menghancurkan kota. Brad Preyton, yang kembali menggaet Dwayne Johnson setelah San Andreas dan Journey 2: The Mysterious Island, seakan faham bahwa yang bisa menyelamatkan film ini ialah aksi masif perkelahian sambil menghancurkan kota. Maka itulah yang ia sajikan. 

Jangan lupakan juga, sosok Dwayne Johnson yang akhir akhir ini identik dengan film yang seru. Apalagi bagi yang sudah menonton Jumanji tahun kemarin dan suka, besar kemungkinan akan menonton ini juga. Jadi, apakah Rampage berhasil menghindari kutukan buruk film film yang berasal dari game? Kalau saya sih, yes, kalau kamu? Rate: 3,5

Read Full Post »

Tomb Raider (2018)

Lara Croft. Namanya mengingatkan saya dengan lagunya Melinda yang judulnya Mabuk Janda. Liriknya seperti ini; lara hati aduh lara hati, kutidur sendiri, suami lupa diri. Mabuk Janda berkisah tentang keresahan seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya. Tak terlalu mirip betul dengan Lara Croft, tapi keduanya sama sama ditinggalkan oleh orang tersayang. Lara Croft ditinggal bapaknya entah kemana.  Tujuh tahun ia menanti, berharap menemukan bapaknya yang tercinta. 
Suatu ketika, secercah harapan merekah ketika ia menemukan sebuah petunjuk tentang keberadaan sang bango, eh bapak. Menggadaikan kalung giok warisan, ia nekat pergi mencari sang bango, eh sang bango lagi, sang bapak maksudnya. Pencarian itu membawanya pada sebuah petualangan melintasi lautan, menembus badai, terjatuh di sungai, berkelahi sampai akhirnya ia harus berupaya untuk mencegah kebangkitan sebuah kekuatan jahat yang bisa mengguncang duniaaaaa.. 

Lara Croft yang dimainkan oleh Alicia Vikander ini pantas dijuluki dekil dekil cabe rawit. Biarpun dekil tapi tahan banting. Memang ia belum begitu mahir ilmu beladiri(apalagi ilmu kanuragan), akan tetapi keahliannya untuk bertahan hidup itu pantas diacungi jempol dan tepuk tangan yang gemuruh. Ia melompat lompat, berayun ayun menghindari terjangan musuh atau pun reruntuhan bangunan sebesar kebo. Aksi aksi yang menegangkan justru hadir saat Lara berjuang sendiri menghindar dari marabahaya. Seperti melihat film disaster dimana jagoannya dikejar kejar gedung yang runtuh, atau meteor. Oh, tapi ada adegan first killing nya Lara cukup menegangkan. Membuat saya enggak sadar menggigit gigi sendiri. 

Saya enggak bisa bandingin film ini dengan gamenya karena enggak mainin, juga enggak bisa bandingin sama film Tomb Raider teteh Angelina Jolie soale saya enggak nonton full, cuma setengah setengah di tivi. Jadi saya kudu mbandingin sama sapa? Masa sama kucing? Duh jadi bingung, nyanyi aja deh.. lara hati.. aduh lara hatii…kutidur sendiri..

Oh wait!! Saya bisa bandingin dengan film film adapatasi game lainnya. Sebagai adaptasi game, film ini cukup berhasil jadi tontonan yang asik. Ketimbang misalnya, Assasin’s Creed , yang saya gagal nonton sampai habis. Kiprah Alicia Vikander jelas lebih baik ketimbang suaminya. Alicia Vikander berhasil menjadi sosok Lara Croft baru yang sama sekali berbeda dengan Lara Croft sebelumnya. 

Saya enggak komplain sama ceritanya yang so so, tapi sedikit twist diakhir film jelas merujuk akan adanya sequel. Ngomongin twist, ada satu lagi twist yang ada menjelang ending. Tapi sebuah twist bukanlah jaminan kalau ceritanya akan bisa diterima seluruh lapisan masyarakat. Yang mendamba cerita yang dalam penuh emosi mungkin akan kuciwa. Memang ada momen momen yang diharapkan akan menyentuh, tapi sayangnya terlihat hambar. Bukan bermaksud jahat, tapi sempat geli juga ngelihat simbol cinta dua jari. Itu kan yang dilakukan pemuda pemuda jaman dulu. 
Tomb Raider cukup sukses mengangkat kembali sosok Lara Croft. Sequel yang akan tayang entah sampai kapan, bisa jadi akan dinantikan. Rate: 3

Read Full Post »

Saya kira Jumanji: Jumanji Welcome to the Jungle akan menjadi film yang cocok untuk ditonton bersama anggota keluarga dari yang termuda sampai paling tua. Pergi ke bioskop bisa menjadi tamasya yang asik dan murah meriah ketimbang liburan ke Eropa sana. Film ini akan memberikan penghiburan yang layak. Buat saya menyenangkan, cuma boleh jadi kalian akan berkata lain. Tapi setidaknya, satu bioskop yang nonton bareng saya, ramai sekali dengan suara orang tertawa. Bahkan Thor: Ragnarok yang saya anggap lucu itu pun masih kalah ramainya. Sebelah kanan saya sampai tertawa ngakak sekali. Banyak orang tua yang membawa anaknya. Semuanya gembira. Hilang duka lara. 

Kejenakaan itu bersumber dari tingkah laku empat tokoh utamanya yang tersedot ke dalam dunia game Jumanji. Sebuah tempat asing penuh dengan dan binatang binatang berbahaya. Belum lagi mereka harus menunaikan misi agar bisa kembali ke dunia mereka sebelumnya. Pergi ke tempat baru adalah masalah, tapi menempati tubuh yang berbeda ialah satu hal lainnya. Keempat orang tadi ternyata harus berada dalam tubuh orang lain yaitu tubuh avatar game yang mereka pilih sebelumnya. Kaget banget dong mereka.

Gimana enggak kaget. Spencer Giplin, yang tadinya cowok kurus, kutu buku, rambut kriwil kriwil tiba tiba berubah jadi cowok berotot tinggi besar melebihi Agung Hercules dan botak, sekaligus tokoh utama dalam game. Martha Kaply, cewek cupu, canggung, bintang kelas mendapat anugerah luar biasa manakala berubah menjadi si sexy ahli bela diri yang cantik pakai banget. Sementara dua orang lainnya tidak seberuntung mereka. Fridge yang memang sebesar kulkas, terpaksa menerima kalau ia berubah menjadi ahli zoologis pendek yang kemana mana memanggul tas ransel ajaib berisi senjata. Yang paling parah ialah Bethany Walker, cewek hot jaman now, hobby upload foto di instagram, ternyata berubah menjadi cowok gendut ahli membaca peta. Mereka ditakdirkan untuk menyelamatkan negeri Jumanji dengan cara menaruh kembali permata hijau ke tempat semula sambil dikejar oleh penjahat. 

Sajian aksi yang ada juga lumayan seru, terutama yang dikejar kejar badak. Aksi perkelahiannya sering kali mengundang gelak tawa akibat dari tingkah laku keempat orang itu. Karena masih awam dengan perubahan yang terjadi pada mereka. Joke joke verbalnya lucu. Apalagi kalau Fridge lagi ngomel ngomel. Untuk anak kecil, saya kira masih aman. Ada beberapa kata umpatan, dan ngomongin alat kelamin sewaktu kencing. Untuk ciuman, aman. Dipotong habis sama LSF. 

Bagi yang sudah sudah menonton Jumanji versi lama, mungkin akan menganggap film ini kurang terasa nostalgianya. Tapi, akan ikut terhibur dengan apa yang ada di dalamnya. Kalau enggak terhibur juga, yah tidak apa apa. Yang jelas, bagi yang ingin melepaskan beban hidup, sejenak lupa dengan persoalan di dunia, bolehlah menonton film ini. Boleh juga menonton film yang lain. Sing penting joget, eh senang. Ngomongin joget, salah satu kekuatan avatar milik Martha ialah ‘kelahi joget’. Sebuah ilmu joget yang sanggup merobohkan musuh. Sayangnya, karena ini film barat, lagunya pun pakai lagu barat. Mungkinkah jika kita yang bikin, bakal pakai lagu Jaran Goyang? Atau Ditinggal Rabi? 

Jumanji: Welcome to the Jungle menjadi film Dwayne Johnson kesekian yang pernah saya tonton dan di sini ia lebih berkesan ketimbang fillm filmnya yang lain. Karen Gillan tampil sexy, badass, dan ada satu scene lucu sekali yang menghilangkan imej sexynya. Film ini juga jadi semacam comming of age yang unik. Bagaimana mencari jati diri yang sebenarnya, menjadi percaya diri dengan apa yang kita punya. Apa yang ada di dalam lebih penting dari apa yang terlihat dari luar. Serigala akan tetap serigala meski berbulu domba. Tapi ayam akan jadi fried chicken apabila berbulu tepung bumbu lalu digoreng crispy. Yummy.

Kekurangan film ini ada di bagian awal yang terasa membosankan, padahal cuma sepuluh menitan kurang lebih. Tapi terasa lama. Begitu sudah masuk ke dunia Jumanji, baru asik. Juga villain utamanya yang terasa over power tapi tidak dimanfaatkan dengan maksimal kekuatannya itu. Saya pikir bakal ada makhluk makhluk mengerikan yang akan muncul, tapi ternyata tidak. Akhirnya, Jumanji: Welcome to the Jungle patut dijadikan tujuan untuk mengisi liburan anda. 

Jumanji: Wellcome to the Jungle | Dir: Jake Kasdan | Cast: Dwayne Johnson, Karren Gillan, Jack Black, Kevin Hart| Rate: 3.5

Read Full Post »