Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘kumcer’

1. Pemintal Kegelapan 2. Vampir 3. Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari 4. Mobil Jenazah 5. Pintu Merah 6. Mak Ipah dan Bunga Bunga 7. Misteri Polaroid 8. Jeritan Dalam Botol 9. Sejak Porselen Berpipi Merah Itu Pecah 10. Darah 11. Sang Ratu

Beberapa orang menggemari cerita hantu tapi tak mau ketemu atau didatangi oleh mereka. Maunya cukup ditakuti lewat kata kata saja. Jangan sampai bertemu hantu betulan. Bisa pingsan. Atau menangis tanpa air mata, jika yang datang berupa hantu masa lalu yang menyakitkan. Sihir Perempuan diharapkan bisa menakut nakuti atau membuat perasaan tidak nyaman biar pun membaca di sofa empuk seperti perutnya Totoro. Apakah harapan itu terkabul? 

Jawabannya antara ya dan tidak. Membingungkan memang. Tapi ini mendingan, ketimbang jawabannya ialah antara ada dan tiada. Karena hantu hantu serta kenangan kenangan (juga sebuah lagu) bermukim di tempat itu. Antara ada dan tiada. Maksud dari antara ya dan tidak ialah bahwa buku ini ada yang menakutkan namun ada pula yang biasa saja. Mau tahu, cerita mana saja yang menakutkan? Mau tahunya mau tahu banget apa mau tahu tempe? 

Yang mau tahu banget keep stay tune, dan yang mau tahu tempe silahkan ke warteg terdekat. Saya tidak akan melarang. Nah, cerita yang menakutkan itu ialah… coba tebak cerita nomer berapa? Ya, kalian benar! Cerita pertama memang menakutkan. Judulnya Pemintal Kegelapan. Premisnya mengenai hantu perempuan yang menghuni loteng rumah seorang ibu dan anaknya. 

Ia, rahasia terbesar loteng rumahku, adalah hantu perempuan berambut panjang terurai yang selalu duduk di depan alat pemintal. Wajahnya penuh guratan merah kecokelatan, seperti luka yang mengering setelah dicakar habis habisan. Bola matanya berwarna merah seperti kobaran api. Bila ia membuka mulutnya, kau akan melihat taring taring yang panjang. 

Cerita ini mengingatkan saya dengan film horror Jepang, The Grudge. Di permulaan film ada adegan seorang anak perempuan yang penasaran ingin masuk loteng. Ia lantas membuka penutup loteng. Kepalanya baru saja masuk, ketika tiba tiba ia ditarik ke dalam loteng. Menyisakan jeritan. Di Pemintal Kegelapan, akan diceritakan kisah awal mula mengapa si hantu terdiam di sana. 

Sebagai cerita misteri tentu saja yang satu ini itu tak terlalu istimewa. Masih banyak film lain yang lebih seram, namun malam ini aku merinding mengingatnya. Lalu kusadari ketika tiba didepanku, laju mobil jenazah menjadi sangat lamban. Aneh. Tulisan hijau besar besar MOBIL JENAZAH menjadi sangat jelas di mataku. Dari kacanya yang gelap bisa kulihat sosok yang samar samar. Seorang laki laki, kurasa. Dan, entah ini benar atau khayalanku, ia tengah memperhatikanku.

Cerita selanjutnya berjudul Mobil Jenazah. Tentang wanita karir yang pulang malam, menunggu taksi di pinggir jalan. Eh, tidak disangka ia malah didatangi mobil jenazah. Tak hanya sekali namun berkali kali. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Cerita ini sepertinya akan menarik jika diadaptasi jadi sebuah film pendek. Cukup cinematic, dan punya twist yang lumayan mengejutkan. Btw, saya jadi ingat cerita angkot setan. Mungkin kalian sudah sering mendengarnya. Jadi ada orang sedang naik angkot jam 12 malam. Ia sendirian. Berdua dengan pak supir. Sewaktu turun, ia bayar pakai uang 50 ribuan. Begitu menerima uangnya, pak sopir langsung tancap gas. Orang itu kaget, langsung teriak; dasar angkot setaaannnn!!!!

Mak Ipah dan Bunga Bunga menjadi cerita ketiga yang menakutkan sekaligus menyedihkan. Cerita ini bukan menakuti dalam bentuk hantu. Mungkin bukan menakuti, lebih tepatnya membuat tak nyaman. Marini, pengantin baru, tak sengaja bertemu dengan salah satu tetangganya, Mak Ipah. Tidak seperti yang lain,ternyata Mak Ipah tidak diundang pesta oleh keluarga suami Marini. Sewaktu ditanya alasannya, suaminya mengatakan bahwa Mak Ipah kurang waras. Marini tak percaya. Ia terus mendekati Mak Ipah. Hingga kemudian terkuaklah rahasia mengerikan dan menyedihkan dari Mak Ipah. 

Misteri Polaroid. Cerita berikutnya. Mungkin sudah bisa ditebak ya ini ceritanya tentang apa. Iya, kalian benar. Ini memang bercerita mengenai hantu yang numpang eksis di dalam sebuah sesi pemotretan. Cerita ini mengingatkan saya dengan film horror negeri gajah putih, Shutter. Dalam cerita ini tak ada twist. Seperti sekedar memberikan cerita permulaan tentang bagaimana hantu itu bermula. 

Cerita ini berakar dari ramalan. Mungkin kau tidak percaya hal mistis. Dulu aku juga demikian, sampai kusaksikan hidup sahabatku Herjuno dipermainkan oleh kekuatan gaib yang luar biasa besar sekaligus sulit dimengerti. Paragraf ini membuka cerita terakhir yang menakutkan versi saya. Judulnya Sang Ratu. Mengenai Herjuno yang ingin bertemu dengan Ratu Pantai Selatan setelah ia bermimpi aneh. Ia ingin meminta agar kehidupannya jadi lebih sukses. Tak lama, ia bertemu dengan perempuan yang ia yakini sebagai titisan Sang Ratu. Ia begitu yakin hajatnya akan terkabul. Tak tahu bahwa tindakannya akan membawa kehancuran bagi hidupnya. 

Sihir Perempuan terdiri dari sebelas cerita pendek dengan tema yang beragam tapi tak jauh jauh dari hantu, setan, darah yang sebagian besar menampilkan perempuan sebagai karakter sentral. Saya pertama kali membaca karya Intan Paramadhita di buku  Kumpulan Budak Setan yang berkolaborasi dengan Eka Kurniawan & Ugoran Prasad. Saya menyukai cerita cerita Intan di buku itu. Sayangnya, Sihir Perempuan sedikit dibawah ekspektasi saya. Belum ada cerita yang benar benar mengguncang. Meski nuansa horrornya terasa sekali. Mungkin akan beda penilaiannya jika saya belum membaca Kumpulan Budak Setan. Dengan cover gothic yang keren, beserta sebelas ilustrasi dari Muhammad Taufiq (Emte) yang mengawali setiap cerita, saya rasa Sihir Perempuan layak untuk dikoleksi dan dibaca jika kalian menggemari cerita cerita horror yang tak hanya bercerita mengenai hantu hantu, tapi juga nafsu, keserakahan manusia serta persoalan hidup dari sudut pandang perempuan. 

Sihir Perempuan | Intan Paramadhita | Halaman: 158 | PT Gramedia Pustaka Utama | Rate: 3

Read Full Post »

Salah satu cover favorit. Mengingatkan saya dengan film filmnya Wes Anderson. Dua ekor musang dan satu rubah (atau ketiganya musang?). Salah satu musang sedang mandi kopi dalam sebuah cangkir. Sungguh elok dilihat. Tak jemu jemu aku memandangmu. Begitu mungkin Nini Carlina akan mengucap. Kekurangannya mungkin tulisan Muslihat Musang Emas yang berwarna putih. Tidak terlalu mentereng dengan background kuning. Mengapa bukan hitam? Kenapa ada sang hitam, bila putih menyenangkan? Begitu mungkin jawaban Duta So7 yang menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

Muslihat Musang Emas dan Elena menjadi pembuka. Kukira musang emasnya itu semacam benda sakti buat menggaet perempuan. Tapi ternyata tidak benar. Muslihat Musang Emas ialah nama perkumpulan pemburu teman kencan. Hingga kemudian, Dhony, tokoh utama kita, bertemu Elena, lantas jatuh cinta. Tapi jalan cinta tak selamanya mulus. Lubang cinta Donny ada pada wujud asli Elena. Bagaimana nasib percintaan Donny?

Kids jaman now mungkin tak tahu siapa Hengky Tornando. Tapi perempuan yang sedang duduk di cafe bersama ayahnya itu tahu. Bahkan, Ia Pernah Membayangkan Ayahnya adalah Hengky Tornando. Karena sedari lahir ia belum pernah bertemu sang ayah. Pertemuan itu pun mengenangkan kembali kisah masa lalu, sejarah mengapa ia dan ayahnya terpisahkan. Cerita yang hangat dan mengharukan.

Sabda Dhani Wibisono boleh jadi kepingin terlahir kembali atau Samsara ketika ia dengan teguh mengganti namanya menjadi Amin Khadafi di Pakistan. Ia kabur dari rumahnya di Jawa Timur karena tak kuat menanggung perihnya luka batin demi mengetahui bahwasanya ia anak dari hubungan saudara sekandung. Baginya, incest is not wincest, sebab ia terlahir di ras jawa, bukan Targaryen. Di Pakistan ia berjuang bersama gerilyawan Afghanistan untuk mengejar terciptanya mati sahid. Ia memang ingin mati. Tapi, yang ia dapatkan ternyata lebih buruk dari yang ia harapkan. Dari Pakistan,petualangan dan nasib buruknya yang lain dimulai  hingga menyebabkan ia ganti nama dua kali lagi. Samsara ialah cerita dengan setting tempat paling banyak dan jauh. Seperti membaca sebuah biografi tokoh tidak terkenal yang selalu diintai nasib buruk. Bad luck Bryan versi lokal. Dan ditutup ending yang ngenes bagi pembaca, tapi lega buat tokoh utamanya.

Alfion ditulis dengan unik sekali. Mengingatkan saya dengan Memento dari sutradara Christopher Nolan. Alurnya tersusun kebalik. Dimulai pada tanggal 19 April 2005, tepat pada hari ulang tahunnya yang keempat puluh satu, Alfion mati ditembak polisi di gerbong kereta Jayabaya Utara. Tiga bulan sebelum Alfiom ditembak… Sebulan sebelum… Lima tahun sebelum merampok pelancong… Sembilan tahun sebelum menikmati es dawet… dan seterusnya.

b.u.d
ialah cerita yang menambah wawasan baru. Palindrom. Yaitu sebuah kata atau kalimat yang kalau dibaca dari depan atau belakang bunyinya sama. Misalnya kodok. Kodok dibalik kodok juga. Katak, Iri, Makam,atau yang lebih panjang; ira hamil lima hari. Yang keranjingan paliandrom namanya Budi. Meski ia terlihat tak punya bakat sama sekali. Meski demikian paliandrom seolah olah tak mau lepas dari hidupnya. Di dalam cerita ini ada beberapa contoh paliandrom yang mungkin bisa digunakan untuk memikat lawan jenis seperti yang dilakukan budi waktu masih kelas tiga SD. Paliandrom tidak harus satu kata, bisa berwujud satu kalimat. Misal; Maya, ini ayam. Dibaca dari belakang tetap sama. B.u.d tidak selalu tentang paliandrom, disana ada kisah tentang kelompok pengajian yang menyalahi kaidah agama hingga perkawinan dua agama yang berbeda. Diaku sebagai kisah nyata, jalan hidup Budi memang lumayan tak biasa.

Muslihat Musang Emas terdiri dari kisah kisah yang akan membuatmu melalui berbagai macam emosi. Tersenyum. Tertawa. Sedih. Jengkel. Dua puluh satu ceritanya mampu memberikan sajian yang lezat dan gurih untuk dinikmati. Tentu saja, levelnya berbeda beda tiap judulnya meski tetap lezat. Cerita Benalu Tak Pernah Malu akan memberikan kelezatan berupa tawa yang renyah seperti mendengar joke joke receh antar teman setongkrongan atau joke ala stand up comedi di TV semisal kamu jarang nongkrong sama temanmu karena lebih banyak gaul sama kucing. Ceritanya mengenai Berto, pelawak yang lagi kesal karena dimintai bantuan uang melulu sama kakaknya. Berto yang tidak terlalu kaya sebenarnya keberatan, tapi ia terpaksa membantu karena ibunya selalu turun tangan. Kakaknya Berto jadi benalu  baginya. Sebuah kejadian pahit akhirnya membuka jalan baginya agar terbebas dari kakaknya itu. Jalan ceritanya memang tak lucu, endingnya pun demikian. Tapi, bahan lawakan Berto yang bikin lucu.

“Ada cowok masuk ke sebuah toko kue. Ia mengambil satu lemper, satu wajik, satu carabikang, satu kue lumpur, satu kroket, satu risoles, dan satu botol air minera. Ia membawa semuanya ke kasir. Mbak mbak kasirnya nanya, ‘Masnya jomblo, ya?’ Si cowok bilang, ‘Kok mbaknya tahu?’ Mbak kasirnya nyahut, ‘Habis wajah masnya jelek banget sih.'”

Itu salah satu contohnya. Masih ada contoh lain. Misalnya tentang bagaimana cara Heru membedakan dua saudara kembar yang menjadi pacarnya? Penasaran kan apa jawabannya. Jawabannya ada di halaman 84. Asli ngakak.

Bangsawan Deli dan Delia. Cerita pertama, Bangsawan Deli memberikan sebuah misteri tumpasnya seluruh penumpang dan tenggelammya kapal di Selat Malaka. Rumor pun merebak. Ada yang bilang karena kapal itu mengangkut bahan kimia berbahaya. Ada yang bilang karena kerusakan sistem uap. Kejadian ini menarik minat Inspektur Hamid. Polisi playboy yang pacarnya banyak. Analisisnya akhirnya menguak apa yang terjadi dengan kapal itu. Cerita kedua mengenai Delia. Anak perempuan enam tahun ditemukan tewas dengan kepala berdarah. Sebelumnya telah terjadi pembunuhan anak kecil sebanyak lima kali. Apakah ini korban pemubunuh berantai? Inspektur Hamid kembali menyelidiki. Dan kebenaran yang terungkap jauh lebih menggguncang ketimbang kasus kapal tenggelam tempo hari. Salah satu cerita dengan ending yang bikin saya melongo dengan hati yang berat.

Pergi ke Malang. Seperti pergi ke nikahan mantan, ini juga suram dan menyedihkan. Mengingatkan saya dengan film film thriller Korea Selatan. Alangkah senangnya jika suatu hari adaptasi filmya ada yang mewujudkan, dengan si ayah diperankan Reza Rahadian. Begitu pula dengan si anak, kakak ipar dan si tetangga. Kisahnya mengenai seorang ayah yang pergi bersama anakanya menjenguk kakaknya yang sakit. Setiba di rumah kakaknya, ia mendapat kabar mengejutkan. Saya tidak menceritakan lebih jauh lagi karena kejutannya bakal berkurang. Semakin sedikit tahu ceritanya, semakin aduhai rasanya.

Pak Pendek Anggur Cap Orang Tua Terakhir di Dunia menjadi cerita paling pungkas. Jarwo yang terlahir cebol didapuk menjadi penampil dalam acara promosi Anggur Cap Orang Tua. Jarwo tinggal di sebuah rumah besar bersama orang cebol lainnya. Mereka disebut Pak Pendek. Ada tujuh pak pendek tinggal disana termasuk Jarwo. Hubungan Jarwo dengan teman barunya itu menjadi sajian utama, dan itu lebih dari menarik dan brutal. Ada drama rumah tangga plus orang ketiga, tinju dengan hadiah menggiurkan, pembunuhan, dan lebih menarik dengan datangnya sirkus dari Eropa Timur. Tidak hanya Jarwo, masing masing tokoh punya ceritanya sendiri yang menunjang berkembangnya karakter Jarwo. Cerita ini mengingatkan saya dengan Water For Elephant dari Sara Gruen. Ada kesamaan kejadian yang melibatkan gajah dan sirkus.

Yusi Avianto Pareanom kembali menyuguhkan cerita cerita yang berkesan, yang sejenak akan membuatmu terdiam begitu satu cerita terselesaikan. Sama sekali tidak mengecewakan. Rasanya sama seperti membaca Rumah Kopi Singa Tertawa. Dulu penasaran judulnya kok aneh bener. Dilihat dari sudut pandang manapun jelas tidak nyambung. Rumah Kopi Singa Tertawa. Rumah kopi mungkin tak asing, tapi singa tertawa? Rasanya tak tak ada. Kalau singa tersenyum mungkin ada. Yaitu singa yang melihat senyumanmu. Eaa. Meski demikian saat bukunya dibaca ‘lho kok bagus ini!’ lalu dilanjutkan dengan Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi yang epik, dan malah bikin laper. Nyai Manggis aku padamu.

Yang terakhir, Muslihat Musang Emas punya satu cerita yang bakal cocok buat kalian yang perlu nasihat dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Ada di cerita kedua puluh, Ular Ular Temanten. Temanten artinya pengantin. Ular ya ular. Cuma maksudnya bukan ular beneran di perkawinan orang. Meski konon ada satu jenis ular yang muncul sehabis resepsi yaitu ular kepala gundul. Mbuh lah gak tahu. Maksud ular ular temanten disini ialah nasihat perkawinan yang diberikan seseorang kepada kedua mempelai. Di ujung cerita kalian akan menemukan resep jitu agar perkawinan jadi langgeng. Saya akui cukup jitu. Kelak akan  melakukannya meski tidak janji bakal istiqomah. Hehehe. Tapi saya yakin, para istri akan senang sekali mendengarnya. Mirip mirip dengan Sekarang Bayar Besok Gratis.

Muslihat Musang Emas | Yusi Avianto Pareanom | Penerbit Banana | 246 Halaman | Rate: 4

Read Full Post »

blindwmn

Cerita favorit. Birthday Girl. Bercerita mengenai seorang gadis yang melewatkan hari ulang tahunnya yang ke dua puluh dengan bekerja di sebuah restoran Italia menggantikan temannya yang sakit. Pemilik restoran itu tinggal di lantai enam gedung  yang sama, dan tak ada seorang pun yang pernah melihat wajahnya. Setiap hari, manager restoran akan mengantarkan makan malamnya tepat pukul delapan. Setiap hari. Namun, malam itu, si manager mendadak sakit sehingga tugasnya diserahkan kepada gadis yang berulang tahun. Ternyata, si pemilik restoran cukup baik padanya dengan memberinya sebuah kado ulang tahun yang luar biasa.

Cerita ini menjadi favorit karena awalnya cenderung biasa saja, dan jadi menarik ketika dikenalkan tokoh pemilik restoran. Siapakah pemilik restoran itu sebenarnya dan jawaban apa yang diberikan gadis itu mengenai kado ulang tahunnya ialah dua hal yang paling berkesan. Imajinasi jadi liar dipenuhi dengan jangan jangan. Jangan jangan pemilik restoran itu alien, setengah dewa, atau hanya orang biasa yang luar biasa kaya atau kuat. Jangan jangan ia dari masa depan, semacam penyintas waktu. Atau jangan jangan ia adalah seekor kucing. Kucing super. Miaw.

Dan Birthday Girl pun punya ending yang mengesankan kalau tak bisa dibilang agak menyebalkan. Meninggalkan sebuah imajinasi liar, dipenuhi kira kira. Kira kira apa yang saya lakukan kalau di posisi gadis itu?

Cerita paling santai. Perfect Day for Kangaroos. Bisa juga disebut cerita paling datar, tapi asik untuk dibaca. Ini seperti menonton film filmnya Hirokazu Kooreda, Ho Sang Ho yang monoton tapi menghanyutkan. Bercerita mengenai sepasang kekasih yang pergi ke kebun binatang untuk melihat bayi kanguru. Saya diajak untuk jadi obat nyamuk, ngelihatin mereka pacaran sambil ngobrolin kanguru.

Cerita paling horor. The Mirror. Sebenarnya ini satu satunya cerita yang menyinggung hantu hantu, otomatis jadi cerita paling horor. Judulnya cermin. Sudah bisa ditebak khan hantunya muncul dimana. Tidak terlalu seram.

Cerita paling disturbing. Crabs. Maksudnya lebih ke cerita yang sempat membikin perut saya jadi enggak nyaman. Berkisah mengenai dua orang yang menemukan rumah makan kepiting murah meriah dan enak. Akhirnya mereka ketagihan makan di tempat itu. Hingga suatu malam, si lelaki menemukan kenyataan yang mengejutkan, mengguncang kehidupannya yang membuatnya kapok untuk makan kepiting selama lamanya. Kenyataan mengejutkan itulah yang membuat perut bergolak sedikit. Kalau saja waktu itu saya habis makan dua piring, dan bacanya sambil naik wahana perahu Kora Kora, dipastikan saya akan muntah. Dan mau enggak mau, kalau nanti lihat kepiting lagi, mungkin saya akan ingat cerita ini, atau mungkin ingat yang lain. Ingat kamu misalnya. Atau Mr. Krabs di Bikini Bottom.

Cerita paling saya ingin jadi tokohnya. Where I’m Likely to Find It. Bercerita mengenai seorang nyonya yang kehilangan suaminya sewaktu pergi melihat ibunya. Nyonya itu tinggal di lantai 26, dan ibunya di 24. Si suami hilang di tangga antara lantai 24 dan 26. Hilang di udara. Nyonya itu lalu minta bantuan seorang detektiv khusus menangani hal hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Nah, saya ingin jadi detektiv tadi. Menyelidiki kasus kasus ganjil. Semacam yang ada di serial X Files.

Cerita paling familiar. Firefly. Pada dasarnya ini adalah versi ringkasnya Norwegian Wood. Dua orang sahabat. Satu wanita. Sanatorium. Bunuh diri. Teman satu kamar yang aneh. Minus Midori dan Reiko. Tapi bagi yang belum membaca Norwegian Wood, lebih baik diskip saja. Biar enak nanti baca Norwegian Woodnya.

Cerita dengan quote yang menawan. New York Mining Disaster. Ada beberapa quote yang berkesan buat saya. Diantaranya: ‘Clothes aren’t important. The real problem is what’s inside them.’ Ini seperti sebuah ungkapan jangan menilai orang dari penampilannya saja. Nilailah dari apa yang ada di dalam hatinya. Karena sebenarnya kita adalah makhluk makhluk yang telanjang apabila sedang mandi.

Selain itu, di cerita ini juga ada tips mengatasi gangguan terlalu banyak pikiran saat malam. ‘When I get depressed, I start to clean. Even if it’s two or three in the morning. I wash the dishes, wipe of the stove, mop the floor, bleach the dish towel, organize my desk drawers, iron every shirt in sight.’ Intinya bisa jadi membuat badan jadi lelah, kalau sudah lelah kan gampang buat tidur.

Selain cerita yang sudah disebutkan di atas, masih banyak cerita cerita yang sayang untuk dilewatkan dengan total 24 cerita. Jumlah yang sangat lumayan. Dengan tema yang sama sekali berbeda. Blind Willow Sleeping Woman, sebuah kumpulan cerita pendek Haruki Murakami yang akan membuatmu terpesona oleh jalinan cerita yang sureal, tak masuk di akal tapi masuk di hati. Tsahh!! Beberapa cerita memang aneh dan butuh pemahaman tingkat tinggi untuk bisa mengambil maksud dan tujuannya. Saya sih enggak terlalu ngoyo biar bisa paham semuanya. Yang penting menikmati.

Terakhir, cerita dengan judul paling menawan. Blind Willow, Sleeping Woman. Dibaca berulang kali tetap indah, menarik dan misterius. Apa hubungan antara pohon Willow dengan wanita yang tertidur? Sebuah dongeng gelap yang terselip di antara kenangan yang merambat saat mengantar sepupu berobat.

Read Full Post »

magiperempuan_malamkunang

Tentang pagar ini bisa bergerak dan memanjangkan sulur sulurnya, sudah pula kami dengar. Banyak kawan sepengajian mengurai cerita yang sama. Liman, misalnya, dia pernah bercerita saat berjalan sepulang dari masjid, tiba tiba ada sesuatu yang melilit kakinya. Liman tersentak, jatuh tengkurap mencium tanah. – Peri Kunang Kunang.

Magi Perempuan dan Malam Kunang Kunang dibuka oleh sebuah cerita berlandaskan rasa penasaran. Rasa penasaran yang menuntun empat orang anak muda ke dalam sebuah malam yang mencekam, dimana mereka ingin membuktikan dengan kepala sendiri cerita mengenai adanya peri kunang kunang, kekasih bujang lapuk yang tinggal di rumah terpencil yang menakutkan. cerita pertama ini berjudul Peri Kunang Kunang. Sedikit mengingatkan saya dengan penyihir di dongeng Hansel & Gretel, tapi kemudian kemiripan itu luntur sesampainya di akhir cerita.

 

Sejak gadis gadis memiliki cermin dalam bilik, mereka selalu mengajukan pertanyaan yang sama: “Cermin ajaib, siapa gadis tercantik di dunia?” Dan jawaban yang mereka terima pun sama: “Ratu Revenna-lah yang tercantik.” – Gadis Buruk Rupa dalam Cermin.

Kecantikan ada dua. Kecantikan dari dalam, dan dari luar. Tapi kebanyakan orang lebih mementingkan kecantikan dari luar. Kecantikan wajah. Bukan kecantikan hati. Ini tentu bertentangan dengan lagunya Cherybelle; kamu cantik cantik dari hatimuuu…”

Tapi tentu kita tidak menyalahkan mereka yang ingin wajahnya cantik. Karena memang sudah sewajarnya wanita berusaha agar wajahnya cantik. Karena kebanyakan orang melihat dengan mata kepala, bukan dengan mata hati.

Wajah yang cantik itu juga menjadi impian Revenna, jauh sebelum ia menjadi Ratu. Mulanya ia punya wajah yang buruk rupa menyerupai nenek sihir meski ia baru berusia 17 tahun. Tak ada yang menyukainya. Bahkan orang tuanya sendiri akhirnya memutuskan untuk membuang Revenna di hutan agar ia mati dimangsa hewan buas atau menjadi budak setan penunggu hutan. Tapi nasib berkata lain. Revenna tidak mati. Ia malah mendapatkan apa yang selama ini ia inginkan; kecantikan. Tidak hanya kecantikan, ia juga diberikan kekuasaan. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Cerita Gadis Buruk Rupa dalam Cermin menjadi semacam kisah alternative dari dongeng terkenal Putri Salju, lengkap dengan pertanyaan legendarisnya; “Cermin ajaib, siapa gadis tercantik di dunia?” yang oleh Guntur Alam dipelintir sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kisah yang kelam dan jahat. Sangat kontras dengan cerita origin Putri Salju.

 

Almah, gadis bisu berusia delapan belas tahun itu melahirkan seorang anak laki laki. Ya Salam! Tentu saja ini menggemparkan, pasalnya dia tidak kelihatan bunting dan tidak pula bersuami. Nah, nah siapa pula yang sudah menghujamkan alu di lesung keramat gadis itu? – Almah Melahirkan Nabi.

Almah Melahirkan Nabi menjadi cerita yang paling ringan. Sepanjang cerita, kita diajak untuk menebak, mencari tahu siapa sebenarnya yang telah membuat hamil Almah melalui cerita enam orang yang ditengarai tahu siapa ayah jabang bayi, bahkan diduga salah satu enam orang tersebutlah yang menjadi biang keladinya. Cerita enam orang itu dibagi menjadi bab tersendiri; Kesaksian Amsal, Cerita Laki Laki yang ditinggal Istri ke Arab, Pengakuan Laki Laki Pendiam, Cerita versi Behula, Kisah Cinta Bujang Lapuk, dan Nubuat Emak Yesaya. Lalu siapakah yang menghamili Almah? Apakah ia benar benar telah melahirkan Nabi? Membaca judulnya, saya pikir ini akan menjadi cerita yang religious, tapi ternyata tidak seperti itu. Ini adalah keruwetan yang ditimbulkan karena kelahiran mendadak si anak gadis, dengan ending yang menyebalkan.

Magi Perempuan dan Malam Kunang Kunang berisi dua puluh dua cerita pendek, yang kebanyakan bukan sebuah cerita yang menyenangkan. Dongeng dongeng yang kembali diceritakan dengan lebih mengerikan, urban legend yang mencekam, cinta yang terlarang dan menyakitkan serta dendam yang membara. Buku ini ditulis dengan nyastra, tapi masih bisa dibaca dengan nyaman. Cerita di buku ini mengingatkan saya dengan Kumpulan Budak Setan (Ada salah satu cerita yang didedikasikan untuk Intan Paramaditha), serta bukunya Poppy D Chusfani; Orang Orang Tanah. Buat yang menyukai kedua buku tersebut, barangkali perlu mencoba buku ini.

Overall, Magi Perempuan dan Malam Kunang Kunang ialah sebuah tempat singgah bagi siapa pun yang menyukai cerita gothic, dark fantasi, urban legend, dan semacamnya. Ditulis dengan bahasa yang memikat, seperti halnya membaca tulisan Eka Kurniawan atau pun A.S Laksana, tapi dengan kadar humor yang nyaris tak ada.

 

Judul: Magi Perempuan dan Malam Kunang Kunang
Penulis: Guntur Alam
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 176
Rate: 4/5

Read Full Post »

Jpeg

Apa kamu tahu mengapa gajah hidungnya panjang? Ceritanya begini. Pada suatu waktu, hiduplah seorang laki laki yang miskin. Ayah ibunya miskin. Istri pertamanya miskin. Istri keduanya ikut ikutan miskin. Anak laki laki itu punya asisten pribadi yang juga miskin. Ia juga punya tukang kebun, yang juga ikut ikutan miskin. Pokoknya semuanya miskin. Suatu hari, laki laki itu pergi ke gunung mencari batu akik. Di tengah perjalanan, kebetulan ia bertemu dengan seekor gajah. Lalu laki laki itu bertanya kepada gajah mengapa hidungnya begitu panjang. Si gajah pun menjawab sambil tersenyum; sudah dari sananya, Dik. Sejak saat itu, laki laki itu pun tahu alasannya mengapa si gajah hidungnya panjang.

Begitulah ceritanya, mengapa gajah hidungnya panjang. Ternyata sudah dari sananya. Heuheuheu. Tapi kalau kamu tidak puas dengan cerita ini, kamu bisa menemukan cerita yang lainnya. Carilah cerpen dengan judul Kisah Si Anak Gajah.

Sudah pernah lihat unta? Apa kamu ingin tahu dari mana unta mendapatkan punuknya? Jaman dulu kala, punggung unta masih mulus dan rata. Suatu hari seekor unta sedang berjalan di pasang pasir. Tiba tiba ia menemukan botol kecap. Si unta yang suka main bola kemudian menendang botol kecap itu hingga pecah. Lalu dari botol kecap itu keluarlah putri yang cantik. “Oh kuda yang baik, terima kasih sudah menolong aku”, kata si putri. “Saya bukan kuda, tapi unta,” jawab si unta meralat.

Tapi putri itu keukeuh bilang bahwa itu kuda. Mungkin kelamaan di dalam botol kecap membuat otaknya sedikit kongslet. “Kamu itu kuda, bukan unta!”

“Saya unta keles.” Unta juga ikut ngotot.

“Kamu tuh kuda, kamu tuh enggak ada bedanya sama kuda, tahu!”

Demi menuntaskan perdebatan, si unta kemudia berusaha agar ia beda dengan kuda. Si unta mengepalkan dua kaki depannya, merapal ilmu kanuragan yang baru saja ia pelajari. Dan, pluk! Dari punggungnya muncullah tonjolan dua biji. Dengan peluh membasahi dahi, unta berkata kepada putri; “lihat, aku sudah beda kan dengan kuda?”

Si putri mengangguk, kemudian pamit pulang. Si unta kemudian ingin mengembalikan punggungnya seperti semula. Tapi tidak bisa. Karena tekniknya ternyata berbeda. Sejak itulah unta punya punuk di punggungnya. Begitulah ceritanya, darimana unta mendapatkan punuknya. Tapi kalau kamu masih menginginkan kisah yang lain, kamu bisa membacanya di cerpen Bagaimana Unta Mendapatkan Punuknya.

Apa kamu juga ingin tahu kenapa ikan paus tidak memakan manusia? Kisahnya bergulir sewaktu ikan paus masih hidup di darat. Suatu hari, seekor ikan paus melihat ada pesawat jatuh di hutan. Semua orang tewas, kecuali bayi perempuan. Merasa iba, si ikan paus lalu merawat bayi itu. Bayi itu diberi nama Tarsanda. Bertahun tahun kemudian, ikan paus memutuskan hidup di laut. Perpisahan pun terjadi. “Selamat tinggal, paus. Paus teman Tarsanda.”,kata Tarsanda. Itulah sebabnya mengapa paus kemudian tidak memakan manusia. Karena manusia mengingatkannya kepada si Tarsanda. “Tarsanda teman paus. Paus teman Tarsanda.”

Begitulah ceritanya. Paus tidak memakan manusia karena mereka berteman. Teman seharusnya tidak makan teman. Betul tidak? Tapi, kalau kamu ingin versi yang lain dari cerita paus, kamu bisa membaca cerpen Kenapa Paus Tidak Bisa Memakan Manusia. Ada di urutan pertama buku kumpulan cerpen Just So Stories karangan Rudyard Kipling.

Just So Stories, atau Sekadar Cerita memang kumpulan dongeng yang berusia sangat tua, ditulis oleh penulis yang juga menulis The Jungle Book. Kisah kisah di buku ini mengambil tema tema yang barangkali tidak terpikirkan oleh kita. Misalnya saja mengapa gajah hidungnya panjang, mengapa ikan paus tidak makan manusia, awal mula unta mendapatkan punuknya, bahkan ada sejarah lahirnya huruf huruf alphabet. Total ada dua belas cerpen. Sebagian besar tema ceritanya memang berkisar mengenai awal mula, kejadian kejadian yang menimpa hewan hewan sehingga mereka berperilaku atau berpenampilan seperti sekarang.

Buku ini mengingatkan saya pada dongeng dongeng lokal, semacam Kancil Nyolong Timun, Bawang Merah Bawang Putih. Oleh karena ini Just So Stories cocok sebagai bacaan untuk adik atau pun keponakan. Ditambah dengan adanya ilustrasi ilistrasi yang menarik di setiap cerita. Salah satu kelebihan buku ini adalah karena ilustrasinya yang sangat nyeni, tidak seperti ilustrasi buat anak anak, tapi tetap seperti ilustrasi anak anak. *hammer*

Jpeg

Kenapa Paus Tidak Bisa Memakan Manusia

Overall, karena ini dongeng, maka banyak hal hal yang tak masuk akal yang terjadi, seolah olah hanya untuk mencocok cocokan supaya hasil akhirnya sesuai dengan cerita. Meski demikian, ada juga cerita yang rasanya dipikirkan dengan masak masak, yaitu cerpen tentang bagaimana huruf alphabet itu di buat. Mengapa huruf A bentuknya seperti itu, huruf B, dan seterusnya. Just So Stories, ialah buku yang harus kamu ambil, seandainya kamu ingin membacakan dongeng untuk adik kecilmu dan kamu sudah tak tahu lagi harus mendongengkan apa. Masa kamu tega mendongengkan kisah cintamu yang menyedihkan itu sama adikmu itu sih?
Judul: Just So Stories
Penulis: Rudyard Kipling
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 158
Rate:3,5

Read Full Post »

jamur

Sayangnya, kelereng milik Aldi yang sudah ia kumpulkan harus ia simpan rapi di kaleng roti, karena tren permainan sedang mengalami perubahan. Teman temannya tak lagi menggemari gundu, dan beralih mengadu jangkrik. Jangkriknya pun spesial dan mereka harus mencari sendiri. Karena tidak sembarang jangkrik bisa tahan untuk diadu. Biasanya ada dua jenis yang sering dijadikan aduan, jangkrik jeliteng dan jelabang. Suatu hari Aldi menemukan jangkrik jeliteng. Ia lalu membawa jangkriknya untuk diadu dengan jangkrik temannya yang sudah berulang kali memenangkan pertandingan. Apakah jangkrik Aldi akan menang?

Sebenarnya pertanyaan itu masih kurang tepat, karena isi cerpen pertama yang diberi judul Ode Untuk Jangkrik ini tidak melulu bercerita mengenai jangkrik siapa yang menang atau kalah. Ini adalah kisah Aldi, yang sedang dibutakan oleh permainan adu jangkrik sehingga mengindahkan himbauan orang tuanya. Barangkali nasib yang menimpa Aldi adalah buah dari apa yang telah ia tanam. Cerpen ini, secara samar ingin mengingatkan bahwa mengadu jangkrik itu tidak baik. Secara luas juga dapat diartikan bahwa tidak hanya jangkrik, kita pun tidak boleh mengadu binatang. Ingat lagu Adu Domba milik Kak Rhoma, adu domba mengadu domba, perbuatan tercela.., atau lagu Ayam Jago punya Aida Saskia, ayam jago jangan diadu, kalau diadu jenggernya merah.

Lebih baik mengadu kepintaran atau ilmu kenuragan sahaja. Melalui Ode Untuk Jangkrik, Ratih Kumala berhasil membawa kembali permainan yang sempat menjadi hits di tahun 90an(atau 90an ke bawah) dengan baik, dan akan sedikit membawa nostalgia bagi siapa saja yang pernah mengalaminya.

Sayangnya, persahabatan Aida (bukan yang nyanyi dangdut tadi) dengan Nonik menimbulkan masalah. Aida dinterogasi oleh polisi perihal Nonik. “Sejak kapan kamu kenal Nonik?” tanya polisi. Aida pun menceritakan awal mula ia kenal dengan Nonik. Nonik menganggap Aida sebagai guardian angelnya, yang menjaga Nonik agar tidak kebablasan sewaktu sedang mabuk. Mengapa Aida diinterogasi polisi? Apa yang terjadi dengan Nonik? Melalui cerita Aida, pelan pelan semua akan terungkap. Sesuai judulnya, Nonik, cerpen ini berkisah tentang kehidupan Nonik melalui kacamata sahabatnya, Aida. Tentang nasib Nonik, mungkin mudah untuk ditebak, tapi yang menarik ialah alasannya dibalik semua kejadian itu.

 

Sayangnya, nasib telah menakdirkan Ah Kauw sebagai tukang gali kubur. Tapi bukan tukang gali kubur biasa, karena ia menggali kuburan yang ada isinya. Ah kaw menggali pemakaman, membongkar kuburan. Upahnya lumayan menguntungkan baginya. Apalagi terkadang ia juga mengambil barang perhiasan yang ikut terkubur jika kebetulan ia menggali kuburan orang Cina atau Belanda. Tapi pekerjaannya membuat hubungan dengan orang tuanya renggang. Dan ketika ia juga tak kunjung dikaruniai anak, ia dan istrinya pun berpikir ada yang tidak beres dengan pekerjaannya.

 

Sayangnya, cerpen yang menjadi judul buku ini, Bastian dan Jamur Ajaib, tidak seperti yang saya bayangkan. Ternyata bukan cerita dongeng, atau apa pun yang berbau fantasi, melainkan cerita tentang Bastian yang sedang patah hati, dan berkelana mencari pil lupa cinta. Cerpen ini terjadi pada masa ketika orang orang menganggap biasa pada sebuah pertanyaan; “Kamu jual pil lupa cinta?” Suatu hari seorang bartender member Bastian minuman yang berwarna kecoklatan atau abu abu, tak jelas karena lampunya remang remang.

“Apa ini” Jus eek?” tanya Bastian.

Ketika diminum, ternyata rasanya mengerikan. Tapi, tak lama setelah kejadian itu sesuatu yang aneh terjadi dengan Bastian. Ia bertemu dengan Raquel, perempuan yang dicintainya. Kemudian diketahui itu adalah efek dari jus eek yang ia minum. Jus itu rupanya berasal dari jamur. Bastian pun ketagihan, dan berusaha menemui seorang tabib yang punya persediaan jamur tersebut, tanpa Bastian ketahui bahwa itu bukanlah jalan yang baik.

Cerpen ini menjadi yang terakhir, dan sedikit kurang nendang kalau dijadikan sebagai penutup. Meski dari seluruh cerpen di buku ini, sebenarnya memang tidak ada yang benar benar nendang. Ceritanya biasa saja. Tak ada yang benar benar menonjol. Bukan berarti jelek, hanya saja terlalu biasa, tidak ada yang membekas begitu selesai membacanya. Buku ini terdiri dari tiga belas cerpen, beberapa sudah pernah terbit di koran. Sebagian besar bercerita mengenai ketidakbahagiaan dengan tema yang beragam, mulai dari penggali kubur sampai putri duyung. Dan, meski gagal untuk memberikan kesan yang mendalam Bastian dan Jamur Ajaib masih bisa dinikmati dengan lezat.

Judul: Bastian dan Jamur Ajaib
Penulis: Ratih Kumala
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman:130
Rate:2,5

 

Read Full Post »

kakiygterhormat

Judulnya ngingetin saya sama puisinya Pablo Neruda yang kira kira begini bunyinya:

But I love your feet /only because they walked /upon the earth and upon /the wind and upon the waters, /until they found me

Keduanya sama sama menjunjung tinggi kaki, ketimbang bagian tubuh lain yang sering kali dijadikan sebagai inspirasi sebuah karya sastra. Puisinya Neruda tentu saja romantis, dan hal itu membuat saya jadi punya pemikiran bahwa jangan jangan Kaki yang Terhormat juga tak berbeda meski kaki yang terhormat tentu saja agak sedikit berbeda dengan kaki yang dicintai.

Kaki yang dicintai adalah milik sang kekasih, sementara kaki yang dihormati bisa milik siapa saja. Milikmu, milikku, milik kita semua berhak untuk mendapatkan penghormatan, apalagi jika kamu adalah seorang pembina upacara.

Cerita tersebut ada di urutan ketujuh dari dua belas cerpen yang ada di buku kumpulan cerpen yang ditulis oleh Gus Tf Sakai ini. Saya belum kenal beliau secara mendalam, tapi saya tahu cerpen cerpen beliau sudah wara wiri di surat kabar, dan saya pun meyakini bahwa saya sudah pernah membaca salah satu cerpen itu, meski saya gagal untuk mengingat apa judul cerpennya. Terus terang saya lupa. Enggak apa apa ya saya lupa, dari pada saya joget.

Cerpen pertama judulnya Kulah. Kulah bisa disebut juga mata air. Mengisahkan tentang Marni yang hendak pergi ke mata air yang dulunya sering disebut sebagai mata air Marni. Marni ingin tahu, mengapa tempat itu bisa menjadi penyebab keponakannya meninggal. Cerpen ini adalah sebuah kritik terhadap pengrusakan lingkungan yang disebabkan oleh kemajuan jaman. Dengan flashback yang bergantian, saya jadi ikut merasakan kegelisahan yang dialami Marni, serta rasa kehilangannya.

Lalu ada Upit yang dipaksa oleh orang tuanya untuk menikah di usia muda meski ia masih ingin bersekolah. Upit dinikahkan dengan majikannya yang umurnya hampir empat puluh. Kehidupan rumah tangga Upit terusik ketika ada seorang laki laki yang mengontrak di depan rumahnya. Mulanya saya mengira akan membaca sebuah kisah cinta segitiga, tapi saya salah. Cerpen dengan judul Upit ini ternyata tak hanya berkisah tentang cinta, tapi juga tentang perilaku orang orang yang masih melihat bukan ‘apa’ tapi ‘siapa’?

Cerpen Kaki yang Terhormat sendiri berkisah tentang seorang nenek yang begitu menghargai kakinya. “Kaki! Lebih penting pelihara kaki!” katanya kepada cucu cucunya. Kemana mana nenek lebih suka jalan kaki. Suatu hari ada kabar bahwa anaknya Harun, sudah menjadi orang kaya di kota. Bahkan naiknya pakai helikopter. Nenek pun senang, dan kabar itu cepat tersebar di kampungnya. Hingga kemudian terdengar kabar yang mengejutkan.

Kurang dahsyat sebenarnya cerpen ini sebagai sebuah cerpen yang jadi judul buku. Biasa saja. Saya lebih memilih cerpen Kak Ros sebagai cerpen yang paling saya suka. Kak Ros ceritanya tentang penulis yang menginap di kos kosan temannya. Suatu hari ia melihat Kak Ros, perempuan setengah baya sedang membungkuk menyemprot rimbun daun. Tapi, anehnya wajahnya nampak sangat dekat dengan daun itu, dan bibirnya terbuka seperti sedang bicara. Kata temannya, Kak Ros memang sedang bicara dengan daun daun. Tentu saja penulis itu enggak percaya dan perlahan ia terus memikirkan Kak Ros.

Saya suka ide perempuan yang bisa bicara dengan tanaman. Dan, endingnya membuat cerpen ini jauh lebih baik. A dark twist. Cerpen terbaik di buku ini. Dan, judulnya memang kelewat sederhana. Mungkin akan lebih greget kalau judulnya diganti jadi ‘Perempuan yang Bicara Dengan Daun’.

Dan ada cerpen cerpen lainnya yang semuanya sudah pernah dimuat di surat kabar pada rentang waktu 1986 – 2011. Cerpen cerpennya kebanyakan mengambil budaya Sumatra, lengkap dengan istilah istilahnya. Ditulis dengan kalimat yang cenderung pendek pendek, dengan tema yang tidak jauh dari masalah kehidupan sehari hari. Kaki yang Terhormat sayangnya gagal untuk menjadi sebuah buku yang memorable secara keseluruhan. Alur cerita mau pun pemilihan kata terkesan biasa saja. Untungnya cerpen tersebut tidak terlalu panjang sehingga dengan cepat bisa diselesaikan.

 

Judul:  Kaki yang Terhormat
Penulis: Gus Tf Sakai
Penerbit:  Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 117
Rate: 2.5

Read Full Post »

orang2tanah

Di bawah pohon, gadis kecil itu berdiri memegang keranjang bambu yang kosong. Angin menerbangkan syal yang melilit lehernya, beserta rambut dan gaun mungilnya yang berwarna merah jambu. Matanya menatap pohon ungu di depannya. Pada batang pohon itu, menyembulah dua pasang mata bercahaya yang menakutkan, seperti mata penyihir Orko dari negeri Trolla. Dua buah apel tergeletak begitu saja di samping kaki si gadis yang mengenakan sepatu pink seperti SNSD.
Ini saya lagi ngomongin cover buku terbarunya Poppy D. Chusfani,berupa kumpulan cerpen Orang Orang Tanah, dimana cover itu bisa jadi merupakan ilustrasi dari apa yang terjadi pada cerita pendek Orang Orang Tanah. Gadis itu namanya Alia. Kalau kamu namanya siapah? #ngokk

Cerita pertama diberi judul Jendela. Dinah menggunakan jendela sebagai media untuk melarikan diri dari kenyataan. Membuka jendela adalah hal yang paling ia sukai. Jendela itu istimewa, sebab ia serupa cahaya. Dinah tinggal bersama ibunya yang kerap dihajar oleh Bang Darwin. Jendela mengangkat tema kekerasan pada perempuan dalam sudut pandang anak kecil.

Ibu mengerang. Darah mengalir di mulutnya. Tangan Dinah berhenti bergerak. Tanpa mengalihkan tatapan ibu,Dinah mengulurkan tangan masuk ke jendela, merasakan angin lembut dan aliran tenaga di sana, seperti sengatan listrik.

Pelarian mengisahkan Lara, gadis remaja yang punya kemampuan khusus; bisa bernafas di dalam air, dan ketangkasan lainnya. Ia tergabung dalam Garda Laut, pasukan elit kerajaan yang bertugas menghalau bajak laut. Lara sepenuhnya mengabdi kepada Ratu penguasa kerajaan. Hingga suatu hari, ibunya menceritakan rahasia yang akan mengubah kehidupan Lara selamanya.
Saya suka ceritanya. Berharap bahwa cerita ini akan dilanjutkan menjadi sebuah novel tersendiri. Karena banyak hal yang menarik untuk diceritakan lebih lanjut lagi.

Ada banyak cara untuk menumbuhkan isnpirasi di kala mood menulis sedang rubuh. Salah satunya ialah dengan menyewa sebuah pondok terpencil di tengah hutan. Tanpa ada siapa pun di seklilingnya. Seperti yang dilakukan oleh tokoh utama dalam cerita Pondok Paling Ujung. Di sana, ia memang menemukan kembali hasrat menulisnya. Bersamaan dengan hal itu, perlahan ia juga diganggu oleh gambaran gambaran mengerikan. Misteri apa yang sebenarnya terkubur di dalam pondok itu?
Pondok Paling Ujung menjadi cerita paling mencekam. Dengan menggunakan pov orang pertama, membuat saya ikut pula merasakan ketegangan yang dialami tokoh aku.

Tiba tiba sesuatu menarikku ke belakang. Aku memekik nyaring dan terempas ke dinding.  Punggungku terbentuk keras, membuat seluruh tulangku berdenyut. Aku berusaha menggapai ke depan, namun tak mampu bergerak. Sangat ketakutan, aku mengeluarkan suara merintih.

Dan, cerita ini juga memberikan pelajaran bahwasanya tidak terlalu bijak seandainya kau memutuskan untuk menginap sendirian di tempat yang terpencil, hanya gara gara ingin mencari inspirasi. Ada banyak tempat untuk mencari isnpirasi. Cari yang sekiranya tidak dihuni oleh makhluk yang mengerikan.

Makhluk mengerikan itu misalnya ada dalam cerita selanjutnya; Bulan Merah. Masih menggunakan pov aku, Bulan Merah bercerita mengenai kegelisahan seorang pemuda yang mendapatkan bisikan malaikat bahwa dunia akan berakhir. Ia bukan pemuda biasa. Ia biasa dikurung di kamar jika malam tiba, dan hidup bersama orang tuanya yang menganut sebuah sekte aneh yang mewajibkan untuk mandi darah hewan jika berbuat kesalahan. Pemuda itu punya kekasih yang juga aneh. Ami, nama kekasihnya,  pernah diundang ke liang Pangeran Penghisap Darah. Suatu malam saat bulan purnama pemuda itu pergi menemui Ami. Tapi, kali ini ia dalam bentuk yang berbeda.

Dewa Kematian. Seorang wanita bernama Venus terbangun tanpa mengingat apa yang telah terjadi sebelumnya. Bersamanya, nampak seorang wanita yang terus saja mengajukan pertanyaan. Perlahan, ingatan Venus pun kembali hadir sekaligus menguak fakta mengerikan mengenai apa yang sebenarnya terjadi padanya.
Salah satu yang saya tak bisa menebak endingnya dengan benar. Misterinya tetap terjaga hingga akhir. Saya terus menebak siapa sebenarnya Venus, dan siapa wanita yang bersamanya sebenarnya itu.

Pintu Kembali dibuka dengan sebuah kalimat yang mengatakan bahwa tokoh utama telah mati. Ini berarti cerita selanjutnya terjadi di alam kematian. Cerita pendek ini mengisahkan tentang Kiran dan pengalamannya di dunia kematian. Di sana, ditemani oleh seekor anjing, Kiran berusaha menemukan sebuah pintu. Meski ia diganggu oleh serigala yang terus mengejarnya.
Cerita ini mungkin sudah bisa ditebak endingnya akan seperti apa. Hanya saja, alasan mengapa Kiran sampai dalam kondisi seperti itulah yang membuat cerita ini jadi lebih menarik.

Lelaki Tua Dan Tikus. Ini juga jadi cerita favorit saya. Bercerita mengenai Sari. Wanita yang sedang mencari pekerjaan. Ia tinggal sendiri di rumah susun. Ia bertetangga dengan seorang lelaki tua yang memelihara tikus. Mulanya Sari merasa risih kepadanya, hingga kemudian sebuah kejadian membuatnya mengubah sikap. Lelaki tua itu bukan lelaki biasa, begitu pula tikus tikus miliknya.
Meski ceritanya cukup ramai, tapi saya malah merasa cerita ini sepi. Mungkin ini karena tokohnya yang memang tak banyak bergaul dengan orang. Hidup di rumah susun yang sempit, dimana kebanyakan tetangga sibuk dengan urusan masing masing.

Sang Penyihir, tentu saja bercerita Keira yang dituduh sebagai penyihir. Sebenarnya Keira orang baik. Ia membantu mengobati sakit orang orang. Bahkan salah seorang pemuda jatuh cinta padanya. Tapi semua itu tak berhasil menghentikan penduduk desa untuk menyerbu rumahnya.  Cerita mengambil setting jaman dahulu, dimana prakter sihir dilarang dengan ancaman hukuman mati.

Buku ini ditutup dengan cerita Orang Orang Tanah. Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, Orang Orang Tanah bercerita tentang gadis cilik bernama Alia yang menginap di perkebunan milik ayahnya yang jauh dari kota. Alia membenci ibu tirinya yang kerap kejam kepadanya. Di perkebunan itu, Alia berkenalan dengan Edi, anak seorang pekerja. Edi bercerita bahwa di satu pohon di tempat itu, hidup orang orang tanah yang akan keluar pada tengah malam. Orang orang tanah itu suka memakan sesuatu yang hidup. Setelah menyaksikan sendiri orang orang tanah, Alia lalu berusaha memanfaatkan mereka untuk mencapai tujuan pribadinya.

Buku Orang Orang Tanah terdiri dari sembilan cerita pendek dengan tema yang cukup random. Menariknya, di antara cerita tersebut ada beberapa yang mengingatkan saya kepada Haruki Murakami dan Hayao Miyazaki. Pada Lelaki Tua Dan Tikus, lelaki tua di sana mengingatkan saya kepada Nakata  di Kafka On The Shore. Kesendiriannya, serta bakat uniknya. Lelaki tua di sini berhubungan dengan tikus, sementara Nakata bisa ngomong sama kucing. Pondok terpencil di hutan mengingatkan saya kepada pondok tempat Kafka tinggal untuk sementara. Dan suasana alam di Orang Orang Tanah sedikit mirip dengan rumah tempat Mei bertemu dengan Totoro di film My Neighbor Totoro.

Pada akhirnya, buku ini tampil cukup legit untuk dinikmati dengan tema yang bervariasi, dan tokoh tokohnya yang cukup unik. Tapi sebaiknya tidak dibaca oleh mereka yang masih dibawan umur, meski covernya terlihat imut. Orang Orang Tanah, sebuah buku yang sayang untuk dilewatkan.

Judul: Orang-orang Tanah
Penulis: Poppy D. Chusfani
Halaman : 200
Penerbit: Gramedia Pustaka  Utama
Rate: 4

Read Full Post »

kumpulanbudaksetan

 

Kumpulan Budak Setan merupakan kumpulan cerpen dari tiga penulis; Eka Kurniawan, Intan Paramadhita, dan Ugoran Prasad sebagai sebuah tribute kepada penulis horor Abdullah Harahap. Sebagai sebah tribute maka cerpen di dalamnya pun punya bernuansa horor. Covernya pun dibikin mirip dengan buku buku Abdullah Harahap. Di sana ada gambar wanita berambut panjang.
Lipstik merah menyala. Mengenakan baju model V Neck yang oversize. Tangan kanannya memegang erat buah apel yang berlumuran darah. Kalau diperhatikan dengan seksama, lebih mirip versi cantiknya Wiro Sableng ketimbang setan. Barangkali ini akibat dari background color yang kelewat ceria, atau pikiran saya saja yang sedang kemana mana. Maklumin aja.

Empat buah cerpen milik Eka Kurniawan menjadi pembuka, dan tiga buah cerpen ternyata sudah pernah saya baca sebelumnya. Saya penggemar tulisan tulisan Eka Kurniawan. Hal inilah menjadi salah satu alasan mengapa saya membeli buku ini, di samping alasan lain; saya sedang pelan pelan menyukai karya Abdullah Harahap.
Cerpen pertama berjudul Penjaga Malam. Berkisah mengenai kegelisahan seorang penjaga malam yang sedang berjaga di pos ronda ketika teman temannya satu persatu kemudian menghilang. Penjaga malam itu menyangka mereka diculik bajang, sejenis setan. Yang saya suka dari cerpen ini adalah atmosfirnya yang creepy. Hujan, mati lampu, dan setan. Formula yang pas!

Hujan badai berhenti menjelang tengah malam. Kami melihat dua ekor ajak tersesat, mendatangi cahaya lentera di tepi gardu, namun segera bergegas menerobos gerumbul ilalang begitu mereka melihat kami. Binatang binatang liar turun gunung, pikirku, demikian pula hantu hantu. – Penjaga Malam.

Ada sebuah tempat dimana jika kamu pergi kesana berdua dengan kekasihmu, maka hubunganmu akan berakhir. Contohnya mitos jembatan merah di Bogor. Tapi buat Ajo Kawir, ia lebih memilih pergi membawa istrinya, Mia Mia ke taman Inokashira di negeri matahari terbit. Di taman itu berlaku mitos serupa; bisa bikin orang jadi mendadak jomblo. Ajo Kawir ingin berpisah
dengan Mia Mia bukan karena ia tak cinta. Karena alasan lain.
Cerpen kedua ini merupakan ditulis dengan kandungan horor yang minim. Tanpa ada penampakan. Justru judulnya yang cukup horor; Taman Patah Hati. Siapa sih yang mau patah hati?

Riwayat Kesendirian, cerpen selanjutnya dari Eka Kurniawan berkisah tentang rindu jahanam. Ini cerpen favorit saya. Lucu dan getir secara bersamaan.

“Aku minta maaf soal mantan pacarku. Aku mencarimu ke mana mana.”
“Tidak masalah, Pak. Aku memang suka meminum susu. Perempuan membutuhkan banyak kalsium, begitu aku baca di majalah.”
“Apakah kamu baik baik saja?”, tanyaku.
“Karena rajin minum susu, aku jadi sangat sehat.”
“Seandainya aku bisa bertemu denganmu…”
Ia terdiam.
“Ina Mia, aku benar benar mengkuatirkanmu.” – Riwayat Kesendirian

Cerpen terakhir Eka berjudul Jimat Sero. Tentang seseorang yang punya jimat kebal senjata. Orang itu ketika kecil hidup bersama neneknya. Suatu hari ia menangis berhari hari minta pulang ke rumah orang tuanya. Ia tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Ia lupa. Tapi siapa sangka gara gara jimat barunya, ia jadi tahu mengapa waktu kecil ia menangis berhari hari di rumah neneknya.

Basah, basah, basah seluruh tubuh
ah, ah, ah, menyentuh kalbu.

Salimah meliuk liukkan tubuhnya yang berkeringat disoroti warna warni lampu panggung. Ditingkahi suara gendang, ia menghentak dengan celana ketat dan baju hitam penuh manik, tak cukup rendah hati untuk menyembunyikan payudaranya yang penuh dan pinggulnya yang sintal.

Goyang Penasaran bercerita mengenai Salimah, penynayi dangdut dengan body aduhai yang dipuja puja dan dihujat secara bersamaan. Ia dipuja para penggemarnya dan dihujat oleh Haji Ahmad. Sampai kemudian Salimah pun menuntut balas dengan caranya sendiri.  Unsur gore mulai hadir di cerpen ini. Tema yang cukup kompleks, balas dendam, cinta dan isu isu tentang seksualitas perempuan. Diselingi penggalan lirik lagu dangdut lawas.  Asiknya digoyaaaangg!!!

Apel dan Pisau. Nah akhirnya, sebuah ceria yang ada apelnya. Seperti gambar dalam cover. Ini berkisah tentang Cik Juli, tante tante yang menceraikan suaminya karena terpincut sama laki laki yang lebih muda empat belas tahun. Berondong, istilahnya. Tentu saja ia menjadi bahan gosip di antara saudara saudaranya. Suatu hari Cik Juli mengundang saudara saudaranya ke rumah untuk memperkenalkan mereka kepada kekasihnya. Dan di sana, saudara saudaranya pun akhirnya mengetahui alasan mengapa Cik Juli memilih laki laki itu. Di samping kemudaanya, tentunya.

Enggak nyangka sama sekali ceritanya bakal seperti itu. Ternyata semenjak SD saya sudah mendengar cerita seperti itu dari guru SD saya. Intan Paramaditha hanya mengambil sepenggal saja. Cerita yang manis.

Pintu menceritakan tentang sebuah mobil Mercy Tiger merah metalik tahun 1982 yang konon dikutuk. Di dalamnya ditemukan pemiliknya mati kehabisan nafas.
Cerita terakhir dari Intan Paramadhita berjudul Si Manis dan Lelaki Ketujuh. Cerita paling sakit. Seorang laki laki menerima sebuah pekerjaan dari seorang perempuan. Perempuan itu membayar laki laki itu untuk bercinta dengannya, dengan cara yang tak biasa. “Kamu belum mengerti juga rupanya. Aku ingin kamu memperkosaku.”, katanya. Perempuan itu ingin berperan sebagai si Manis Jembatan Ancol. Laki laki itu menyanggupi. Tapi disinilah awal malapetaka.

Tepat setelah kububuhkan tanda tanganku, ia memutar kursi hitamnya, menatapku lurus. Sekonyong konyong kurasakan tulang tulangku rontok, berserakan tanpa ampun. Di hadapanku tak kujumpai si Manis, melainkan sebuah kekejian yang siap menelanku bulat bulat. – Si Manis dan Lelaki Ketujuh

Whatt!!

Ugoran Prasad mengawalinya dengan cerpen Penjaga Bisokop. Seorang penjaga bioskop bernama Rusdi jatuh cinta kepada Maria, salah satu penonton. Suatu hari Rusdi ditemukan mati bunuh diri. Dan rahasia bunuh diri Rusdi baru terungkap jauh di negeri Jepang. Salah satu cerpen yang cocok sekali dijadikan film. Endingnya mencampurkan teknologi dan horor.

Dan saya tertawa membaca Hantu Nancy. Nancy seorang pekerja salon yang mati dibunuh secara mengenaskan. Kemudian hantu Nancy datang menemui  satu persatu pembunuhnya. Sebelum dibunuh Nancy mempunyai affair dengan Sudirja, lurah yang sudah punya istri. Gosip pun merebak, antara Nancy dibunuh oleh istri lurah yang cemburu atau oleh Sudirja sendiri karena takut skandalnya terbongkar.
Selama membaca cerpen ini, dipikiran saya Nancy tentunya berwajah cantik. Tapi saya kaget bukan main ketika membaca deskripsi tentang cantiknya wajah Nancy. Geli banget.

Wajah Nancy demikian halus dan cantik. Seperti janjinya pada Zulfikar dulu, jika operasi penanaman payudaranya berhasil, Nancy akan membiarkan kumis dan cambangnya tumbuh dengan anggung. Sungguh Zulfikar tak pernah mengira sedikit pun, bahwa kumis dan cambang bisa membuat seseorang demikian cantik. – Hantu Nancy

Ya kali!

Iskandar, suatu waktu membeli sebuah topeng kuno. Ketika dipakai, ia terlempar ke negeri asing. Ia menjadi bagian berlangsungnya upacara sesat pengorbanan manusia. Iskandar berubah menjadi kanibal. Kejadian itu terulang setiap kali ia memakai topeng. Nasib Iskandar selanjutnya  memberikan twist pada cerpen berjudul Topeng Darah ini.
Dan cerpen terakhir ialah Hidung Ibils. Cerpen absurd mengenai Moko yang mengenali budak budak iblis sejak ia menjadi impoten. Ia berusaha membasmi budak budak iblis tersebut.

Kumpulan Budak Setan, buku yang tidak memberikanmu horor secara gamblang; tidak ada setan meloncat atau sembunyi dibalik kolong tempat tidur, buku ini memberikan ketakutan yang lain, yang membuat manusia terlihat berlaku seperti setan.

Judul: Kumpulan Budak Setan
Penulis: Eka Kurniawan, Intan Paramadhita, dan Ugoran Prasad
Jumlah Halaman: 173
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Rate

Rate

Read Full Post »

ERENDIRA

Peluklah…. dirikuuu….sendiri…ho..ho..ho..

Lirik lagu ini memang tak ada di dalam buku yang akan saya review, bahkan barangkali memang tidak bakal ditemukan dimana pun. Lirik lagu ini terngiang begitu saja setelah saya berhasil menyelesaikan buku ini. Saya tersiksa saudara saudara. Buku ini ternyata sedemikian sulit untuk dimengerti.
Marilah kita lihat sama sama ada apa sebenarnya. Buku ini diberi judul Innocent Erendira & Other Stories dengan cover wajah perempuan menutup mulut dan hidungnya, sementara matanya menatap ke atas. Seperti orang menahan tangis, atau malah menahan aroma kentut. Cerita pertama dalam kumpulan cerpen karya penulis Gabriel Garcia Marquez ini berjudul Drama Erendira.
Pertama kali muncul di majalah Esquire, cerpen ini bercerita tentang Erendira, bocah perempuan berumur empat belas tahun yang mengabdikan dirinya untuk mengurus neneknya yang gendut seperti ikan paus. Mereka berdua hidup di dalam sebuah rumah besar yang terpencil di jantung gurun pasir. Suatu ketika, rumah besar itu terbakar hebat. Nyaris tidak menyisakan apa pun. Si nenek menimpakan kesalahan kepada Erendira, dan emaksanya
untuk membayar segala kerugian yang ia derita dengan cara menjadikan Erendira seorang pekerja seks komersil.
Erendira, dengan segala pesona yang dimilikinya berhasil menarik banyak lelaki hidung belang. Keadaan itu tentu saja membuat Erendira menderita. Kondisi fisiknya tidak mampu untuk melayani begitu banyak lelaki di waktu yang bersamaan.

“Nenek,” dia terisak, “aku sekarat.”
Sang nenek meraba dahinya dan begitu tahu tidak ada demam, ia berusaha menghiburnya.
“Hanya tinggal sepuluh prajurit lagi di luar,” katanya.

Najos gandos semelekotos!!

Jawaban si nenek bikin emosi saja. Tapi memang begitulah si nenek, yang ia pedulikan cuma bagaimana agar mendapatkan uang yang banyak sehingga bisa menutupi kerugian yang telah ia derita. Di antara orang orang yang hendak menggunakan jasa Erendira, tersebutlah seorang lelaki muda bernama Ulises. Ulises yang lugu itu pun
kemudian jatuh cinta kepada Erendira, begitu pula sebaliknya. Tapi keadaan Erendira yang tak bisa lepas dari neneknya membuat hubungan mereka menjadi bermasalah. Maka keduanya pun lantas memikirkan bagaimana cara agar Erendira bisa segera terbebas. Nah, berhasilkah rencana mereka berdua?

Cerita yang pada aslinya mempunyai judul The Incridible and Sad Tale of Innocent Erendira and Heartless Grandmother ini adalah salah satunya yang paling saya sukai. Karena kemalangan Erendira telah membuat saya menjadi nelangsa oleh rasa iba yang datang tiba tiba. Karena inilah cerita yang paling mudah untuk dimengerti. Tidak membuat dahi berkerut. Ketika cerita ditulis dengan deskripsi apa adanya, tidak berbelit belit.
Singkatnya, ketika selesai membaca sebuah kalimat, saya akan langsung tahu maksudnya. Sementara untuk cerita yang lain, saya mesti baca lebih dari sekali, dan itu pun masih belum paham. Hmm, barangkali memang otak saya yang belum sampai. Barangkali memang terjemahannya yang susah diterima.

Tiba tiba dia memperhatikan bahwa kecantikan sudah runtuh berantakan pada dirinya, bahwa itu sudah mulai melukainya secara fisik seperti tumor atau kanker. Dia masih ingat bobot hak istimewa yang telah ditanggung oleh seluruh tubuhnya selama masa remaja, yang sudah dilepaskannya sekarang-siapa yang tahu dimana?-dengan keletihan penyerahan diri, dengan gerak isyarat terakhir dari makhluk yang sedang melemah. Sudah tidak mungkin membawa beban itu lebih lama lagi.

Ini adalah pembukaan cerpen Eva di Dalam Kucingnya. Dari judulnya saja sudah absurd. Eva ada di dalam kucingnya. Apakah Eva dimakan kucingnya sendiri, atau Eva punya kemampuan masuk ke dalam tubuh kucingnya? Tapi ternyata tidak demikian. Bahkan sampai pertengahan cerita saya tidak menemukan ada kaitannya dengan kucing. Tapi isinya bergalau ria tentang keadaan tokoh ‘dia’ yang insomnia, tentang bocah laki laki, dan lainnya. Dan ketika sampai pada ending, barulah saya sedikit mengerti apa yang sebenarnya diceritakan. Sedikit. Dan cerita dengan deskripsi model begitu ternyata banyak.

Pada bantal, kepalanya terbenam dalam materi lembut, tubuhnya jatuh ke dalam organ organnya yang beristirahat, kehidupan mempunyai selera horisontal, suatu akomodasi yang lebih baik untuk prinsip prinsipnya sendiri. Dia tahu bahwa dengan usaha minimal untuk menutup matanya, maka tugas yang panjang dan melelahkan yang sedang menunggunya itu menjadi tidak rumit, tanpa ada kompromi dengan waktu atau ruang;tanpa ada perlunya…

Bau pesing keteknya rambo, haduuh pusing booo!! *tibatibangondek*
Beli permen sama koh Amin, ini cerpen judulnya ‘Dialog dengan Cermin. *senyumimut*
Ke Carita makan tahu, ceritanya..enggakk tahuuu!! *monyongmonyong*
Si Nana perutnya kembung, karena bikin bingung. *ngelusngeluskepala*
Si Nana nelen gangsing, karena bikin pusingg. *gedekgedek*
Si Nana ngangkat lemari, busett kuat amatttt *stress*

Yap, cerita dalam buku ini memang bikin stress. Enggak semua memang. Dari dua belas cerita hanya ada tiga cerita yang saya bisa menikmati. Yaitu Drama Erendira, Yang Melampaui Cinta, dan Perempuan Jam Enam. Yang Melampaui Cinta bercerita tentang Senator Onesimo Sanchez yang umurnya tinggal enam bulan sepuluh hari. Ia sedang menyibukkan dirinya dalam sebuah kampanye pemilu. Saat itulah ia bertemu dengan seorang gadis bernama Laura Farina. Laura Farina diutus oleh ayahnya untuk membujuk sang senator agar mau membantu dalam urusannya. Ia akan menyerahkan dirinya untuk sang senator. Tapi, ketika mereka sedang di
atas ranjang, terjadi hal yang sama sekali tidak diduga oleh sang senator.

Sang senator mencumbunya perlahan, mencarinya dengan tangannya, nyaris menyentuhnya, tapi di tempat yang diharapkannya bisa menemukannya, malahan dia berpapasan dengan sesuatu dari besi di tengah jalan.”Apa yang kau punyai di situ?””Gembok,” dia menjawabnya.

Yaahh, digembok ternyata :)) Nah, apakah sang senator bakal bisa membuka gembok tersebut, sementara ia tidak punya kuncinya,dan ia cukup terhormat untuk tidak mencoba membongkar paksa dengan obeng, atau gergaji besi.
Cerita yang menyedihkan sebenarnya. Sang senator yang sebentar lagi mati itu ternyata begitu kesepian. Hal yang menarik ialah cara sang senator untuk menggalang dukungan. Ketika ia sedang pidato di podium menyampaikan program programnya, para pembantunya akan menerbangkan burung burung kertas ke udara, dan akan membuat replika dunia fiksi yang sedang ia janjikan. Dengan ini maka para warga bisa mempunyai gambaran yang jelas. Setelah itu ia akan berjalan jalan menemui warganya dan jika warganya itu kemudian meminta bantuan sang senator, maka sang senator akan menolongnya. Unik meski sedikit lebay.

Perempuan Jam Enam berkisah tentang Jose, laki laki gemuk pemilik restoran yang jatuh cinta kepada perempuan yang selalu datang ke tempatnya pada pukul enam sore. Jose akan memberinya makanan gratis meski Jose tidak tahu apakah perempuan itu juga mencintainya.
Suatu hari, perempuan itu meminta Jose untuk berbohong sebagai alibi dirinya karena ia telah membunuh laki laki yang telah tidur dengannya. Jose yang lugu dan terkenal karena kejujurannya tidak lantas menyanggupi permintaan perempuan itu. Tapi perempuan itu terus membujuk Jose. Lalu, apakah Jose akan rela membantu perempuan itu?

Sebuah cerita tentang si baik melawan si jahat. Tentang bagaimana cara si lugu Jose mempertahankan pendapatnya melawan perempuan itu. Isinya sebagian besar berupa percakapan di restoran. Sedikit datar, tidak ada percakapan yang mampu menggugah emosi. Tapi tidak sampai jadi membosankan.

Itulah tiga cerita yang tergolong ringan dan mudah dimengerti, dan yang lainnya tidak. Buku ini adalah buku karangan Gabriel Garcia Marquez yang paling tidak menarik yang pernah saya baca. Untungnya saya masih bisa menemukan hal hal ajaib yang kerap saya temui di dalam cerita cerita Gabriel Garcia Marquez. Hal hal ajaib yang tidak masuk akal, namun tidak lantas menjadi sebuah cerita fantasi. Misalnya dalam Drama Erendira, ada sebuah adegan dimana si nenek menanyakan kepada Ulises apa yang terjadi dengan sayapnya, lalu Ulisess menjawab bahwa kakeknya yang memiliki sayap, bukan dirinya. Juga ketika Laura Farina datang ke kantor sang senator, ia melihat banyak kupu kupu kertas beterbangan, dan apabila hinggap di tembok, maka tidak akan bisa dilepas.
Di luar akal sehat bukan? Orang bersayap. Kupu kupu kertas terbang dan tak bisa dilepas.
Hal hal inilah sebenarnya yang saya cari di setiap cerita karangan Gabriel Garcia Marquez. Yah, meski dalam kasus buku ini, hal itu tidak menolong banyak. Innocent Erendira & Other Stories jauh dibawah harapan. Bukan buku yang cocok untuk dibaca dengan santai. Dengan tema serius dan muram, yang sayangnya dalam penyampaiannya mungkin tidak mampu menjangkau setiap pembaca. Dua bintang untuk buku ini.

Judul: Innocent Erendira & Other Stories
Penulis: Gabriel Garcia Marquez
Penerbit: Selasar Surabaya Publising
Jumlah Halaman: 287
Cetakan I: Juli 2009

Read Full Post »

Older Posts »