Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘lucu’

Saya kira Jumanji: Jumanji Welcome to the Jungle akan menjadi film yang cocok untuk ditonton bersama anggota keluarga dari yang termuda sampai paling tua. Pergi ke bioskop bisa menjadi tamasya yang asik dan murah meriah ketimbang liburan ke Eropa sana. Film ini akan memberikan penghiburan yang layak. Buat saya menyenangkan, cuma boleh jadi kalian akan berkata lain. Tapi setidaknya, satu bioskop yang nonton bareng saya, ramai sekali dengan suara orang tertawa. Bahkan Thor: Ragnarok yang saya anggap lucu itu pun masih kalah ramainya. Sebelah kanan saya sampai tertawa ngakak sekali. Banyak orang tua yang membawa anaknya. Semuanya gembira. Hilang duka lara. 

Kejenakaan itu bersumber dari tingkah laku empat tokoh utamanya yang tersedot ke dalam dunia game Jumanji. Sebuah tempat asing penuh dengan dan binatang binatang berbahaya. Belum lagi mereka harus menunaikan misi agar bisa kembali ke dunia mereka sebelumnya. Pergi ke tempat baru adalah masalah, tapi menempati tubuh yang berbeda ialah satu hal lainnya. Keempat orang tadi ternyata harus berada dalam tubuh orang lain yaitu tubuh avatar game yang mereka pilih sebelumnya. Kaget banget dong mereka.

Gimana enggak kaget. Spencer Giplin, yang tadinya cowok kurus, kutu buku, rambut kriwil kriwil tiba tiba berubah jadi cowok berotot tinggi besar melebihi Agung Hercules dan botak, sekaligus tokoh utama dalam game. Martha Kaply, cewek cupu, canggung, bintang kelas mendapat anugerah luar biasa manakala berubah menjadi si sexy ahli bela diri yang cantik pakai banget. Sementara dua orang lainnya tidak seberuntung mereka. Fridge yang memang sebesar kulkas, terpaksa menerima kalau ia berubah menjadi ahli zoologis pendek yang kemana mana memanggul tas ransel ajaib berisi senjata. Yang paling parah ialah Bethany Walker, cewek hot jaman now, hobby upload foto di instagram, ternyata berubah menjadi cowok gendut ahli membaca peta. Mereka ditakdirkan untuk menyelamatkan negeri Jumanji dengan cara menaruh kembali permata hijau ke tempat semula sambil dikejar oleh penjahat. 

Sajian aksi yang ada juga lumayan seru, terutama yang dikejar kejar badak. Aksi perkelahiannya sering kali mengundang gelak tawa akibat dari tingkah laku keempat orang itu. Karena masih awam dengan perubahan yang terjadi pada mereka. Joke joke verbalnya lucu. Apalagi kalau Fridge lagi ngomel ngomel. Untuk anak kecil, saya kira masih aman. Ada beberapa kata umpatan, dan ngomongin alat kelamin sewaktu kencing. Untuk ciuman, aman. Dipotong habis sama LSF. 

Bagi yang sudah sudah menonton Jumanji versi lama, mungkin akan menganggap film ini kurang terasa nostalgianya. Tapi, akan ikut terhibur dengan apa yang ada di dalamnya. Kalau enggak terhibur juga, yah tidak apa apa. Yang jelas, bagi yang ingin melepaskan beban hidup, sejenak lupa dengan persoalan di dunia, bolehlah menonton film ini. Boleh juga menonton film yang lain. Sing penting joget, eh senang. Ngomongin joget, salah satu kekuatan avatar milik Martha ialah ‘kelahi joget’. Sebuah ilmu joget yang sanggup merobohkan musuh. Sayangnya, karena ini film barat, lagunya pun pakai lagu barat. Mungkinkah jika kita yang bikin, bakal pakai lagu Jaran Goyang? Atau Ditinggal Rabi? 

Jumanji: Welcome to the Jungle menjadi film Dwayne Johnson kesekian yang pernah saya tonton dan di sini ia lebih berkesan ketimbang fillm filmnya yang lain. Karen Gillan tampil sexy, badass, dan ada satu scene lucu sekali yang menghilangkan imej sexynya. Film ini juga jadi semacam comming of age yang unik. Bagaimana mencari jati diri yang sebenarnya, menjadi percaya diri dengan apa yang kita punya. Apa yang ada di dalam lebih penting dari apa yang terlihat dari luar. Serigala akan tetap serigala meski berbulu domba. Tapi ayam akan jadi fried chicken apabila berbulu tepung bumbu lalu digoreng crispy. Yummy.

Kekurangan film ini ada di bagian awal yang terasa membosankan, padahal cuma sepuluh menitan kurang lebih. Tapi terasa lama. Begitu sudah masuk ke dunia Jumanji, baru asik. Juga villain utamanya yang terasa over power tapi tidak dimanfaatkan dengan maksimal kekuatannya itu. Saya pikir bakal ada makhluk makhluk mengerikan yang akan muncul, tapi ternyata tidak. Akhirnya, Jumanji: Welcome to the Jungle patut dijadikan tujuan untuk mengisi liburan anda. 

Jumanji: Wellcome to the Jungle | Dir: Jake Kasdan | Cast: Dwayne Johnson, Karren Gillan, Jack Black, Kevin Hart| Rate: 3.5

Read Full Post »

Salah satu cover favorit. Mengingatkan saya dengan film filmnya Wes Anderson. Dua ekor musang dan satu rubah (atau ketiganya musang?). Salah satu musang sedang mandi kopi dalam sebuah cangkir. Sungguh elok dilihat. Tak jemu jemu aku memandangmu. Begitu mungkin Nini Carlina akan mengucap. Kekurangannya mungkin tulisan Muslihat Musang Emas yang berwarna putih. Tidak terlalu mentereng dengan background kuning. Mengapa bukan hitam? Kenapa ada sang hitam, bila putih menyenangkan? Begitu mungkin jawaban Duta So7 yang menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

Muslihat Musang Emas dan Elena menjadi pembuka. Kukira musang emasnya itu semacam benda sakti buat menggaet perempuan. Tapi ternyata tidak benar. Muslihat Musang Emas ialah nama perkumpulan pemburu teman kencan. Hingga kemudian, Dhony, tokoh utama kita, bertemu Elena, lantas jatuh cinta. Tapi jalan cinta tak selamanya mulus. Lubang cinta Donny ada pada wujud asli Elena. Bagaimana nasib percintaan Donny?

Kids jaman now mungkin tak tahu siapa Hengky Tornando. Tapi perempuan yang sedang duduk di cafe bersama ayahnya itu tahu. Bahkan, Ia Pernah Membayangkan Ayahnya adalah Hengky Tornando. Karena sedari lahir ia belum pernah bertemu sang ayah. Pertemuan itu pun mengenangkan kembali kisah masa lalu, sejarah mengapa ia dan ayahnya terpisahkan. Cerita yang hangat dan mengharukan.

Sabda Dhani Wibisono boleh jadi kepingin terlahir kembali atau Samsara ketika ia dengan teguh mengganti namanya menjadi Amin Khadafi di Pakistan. Ia kabur dari rumahnya di Jawa Timur karena tak kuat menanggung perihnya luka batin demi mengetahui bahwasanya ia anak dari hubungan saudara sekandung. Baginya, incest is not wincest, sebab ia terlahir di ras jawa, bukan Targaryen. Di Pakistan ia berjuang bersama gerilyawan Afghanistan untuk mengejar terciptanya mati sahid. Ia memang ingin mati. Tapi, yang ia dapatkan ternyata lebih buruk dari yang ia harapkan. Dari Pakistan,petualangan dan nasib buruknya yang lain dimulai  hingga menyebabkan ia ganti nama dua kali lagi. Samsara ialah cerita dengan setting tempat paling banyak dan jauh. Seperti membaca sebuah biografi tokoh tidak terkenal yang selalu diintai nasib buruk. Bad luck Bryan versi lokal. Dan ditutup ending yang ngenes bagi pembaca, tapi lega buat tokoh utamanya.

Alfion ditulis dengan unik sekali. Mengingatkan saya dengan Memento dari sutradara Christopher Nolan. Alurnya tersusun kebalik. Dimulai pada tanggal 19 April 2005, tepat pada hari ulang tahunnya yang keempat puluh satu, Alfion mati ditembak polisi di gerbong kereta Jayabaya Utara. Tiga bulan sebelum Alfiom ditembak… Sebulan sebelum… Lima tahun sebelum merampok pelancong… Sembilan tahun sebelum menikmati es dawet… dan seterusnya.

b.u.d
ialah cerita yang menambah wawasan baru. Palindrom. Yaitu sebuah kata atau kalimat yang kalau dibaca dari depan atau belakang bunyinya sama. Misalnya kodok. Kodok dibalik kodok juga. Katak, Iri, Makam,atau yang lebih panjang; ira hamil lima hari. Yang keranjingan paliandrom namanya Budi. Meski ia terlihat tak punya bakat sama sekali. Meski demikian paliandrom seolah olah tak mau lepas dari hidupnya. Di dalam cerita ini ada beberapa contoh paliandrom yang mungkin bisa digunakan untuk memikat lawan jenis seperti yang dilakukan budi waktu masih kelas tiga SD. Paliandrom tidak harus satu kata, bisa berwujud satu kalimat. Misal; Maya, ini ayam. Dibaca dari belakang tetap sama. B.u.d tidak selalu tentang paliandrom, disana ada kisah tentang kelompok pengajian yang menyalahi kaidah agama hingga perkawinan dua agama yang berbeda. Diaku sebagai kisah nyata, jalan hidup Budi memang lumayan tak biasa.

Muslihat Musang Emas terdiri dari kisah kisah yang akan membuatmu melalui berbagai macam emosi. Tersenyum. Tertawa. Sedih. Jengkel. Dua puluh satu ceritanya mampu memberikan sajian yang lezat dan gurih untuk dinikmati. Tentu saja, levelnya berbeda beda tiap judulnya meski tetap lezat. Cerita Benalu Tak Pernah Malu akan memberikan kelezatan berupa tawa yang renyah seperti mendengar joke joke receh antar teman setongkrongan atau joke ala stand up comedi di TV semisal kamu jarang nongkrong sama temanmu karena lebih banyak gaul sama kucing. Ceritanya mengenai Berto, pelawak yang lagi kesal karena dimintai bantuan uang melulu sama kakaknya. Berto yang tidak terlalu kaya sebenarnya keberatan, tapi ia terpaksa membantu karena ibunya selalu turun tangan. Kakaknya Berto jadi benalu  baginya. Sebuah kejadian pahit akhirnya membuka jalan baginya agar terbebas dari kakaknya itu. Jalan ceritanya memang tak lucu, endingnya pun demikian. Tapi, bahan lawakan Berto yang bikin lucu.

“Ada cowok masuk ke sebuah toko kue. Ia mengambil satu lemper, satu wajik, satu carabikang, satu kue lumpur, satu kroket, satu risoles, dan satu botol air minera. Ia membawa semuanya ke kasir. Mbak mbak kasirnya nanya, ‘Masnya jomblo, ya?’ Si cowok bilang, ‘Kok mbaknya tahu?’ Mbak kasirnya nyahut, ‘Habis wajah masnya jelek banget sih.'”

Itu salah satu contohnya. Masih ada contoh lain. Misalnya tentang bagaimana cara Heru membedakan dua saudara kembar yang menjadi pacarnya? Penasaran kan apa jawabannya. Jawabannya ada di halaman 84. Asli ngakak.

Bangsawan Deli dan Delia. Cerita pertama, Bangsawan Deli memberikan sebuah misteri tumpasnya seluruh penumpang dan tenggelammya kapal di Selat Malaka. Rumor pun merebak. Ada yang bilang karena kapal itu mengangkut bahan kimia berbahaya. Ada yang bilang karena kerusakan sistem uap. Kejadian ini menarik minat Inspektur Hamid. Polisi playboy yang pacarnya banyak. Analisisnya akhirnya menguak apa yang terjadi dengan kapal itu. Cerita kedua mengenai Delia. Anak perempuan enam tahun ditemukan tewas dengan kepala berdarah. Sebelumnya telah terjadi pembunuhan anak kecil sebanyak lima kali. Apakah ini korban pemubunuh berantai? Inspektur Hamid kembali menyelidiki. Dan kebenaran yang terungkap jauh lebih menggguncang ketimbang kasus kapal tenggelam tempo hari. Salah satu cerita dengan ending yang bikin saya melongo dengan hati yang berat.

Pergi ke Malang. Seperti pergi ke nikahan mantan, ini juga suram dan menyedihkan. Mengingatkan saya dengan film film thriller Korea Selatan. Alangkah senangnya jika suatu hari adaptasi filmya ada yang mewujudkan, dengan si ayah diperankan Reza Rahadian. Begitu pula dengan si anak, kakak ipar dan si tetangga. Kisahnya mengenai seorang ayah yang pergi bersama anakanya menjenguk kakaknya yang sakit. Setiba di rumah kakaknya, ia mendapat kabar mengejutkan. Saya tidak menceritakan lebih jauh lagi karena kejutannya bakal berkurang. Semakin sedikit tahu ceritanya, semakin aduhai rasanya.

Pak Pendek Anggur Cap Orang Tua Terakhir di Dunia menjadi cerita paling pungkas. Jarwo yang terlahir cebol didapuk menjadi penampil dalam acara promosi Anggur Cap Orang Tua. Jarwo tinggal di sebuah rumah besar bersama orang cebol lainnya. Mereka disebut Pak Pendek. Ada tujuh pak pendek tinggal disana termasuk Jarwo. Hubungan Jarwo dengan teman barunya itu menjadi sajian utama, dan itu lebih dari menarik dan brutal. Ada drama rumah tangga plus orang ketiga, tinju dengan hadiah menggiurkan, pembunuhan, dan lebih menarik dengan datangnya sirkus dari Eropa Timur. Tidak hanya Jarwo, masing masing tokoh punya ceritanya sendiri yang menunjang berkembangnya karakter Jarwo. Cerita ini mengingatkan saya dengan Water For Elephant dari Sara Gruen. Ada kesamaan kejadian yang melibatkan gajah dan sirkus.

Yusi Avianto Pareanom kembali menyuguhkan cerita cerita yang berkesan, yang sejenak akan membuatmu terdiam begitu satu cerita terselesaikan. Sama sekali tidak mengecewakan. Rasanya sama seperti membaca Rumah Kopi Singa Tertawa. Dulu penasaran judulnya kok aneh bener. Dilihat dari sudut pandang manapun jelas tidak nyambung. Rumah Kopi Singa Tertawa. Rumah kopi mungkin tak asing, tapi singa tertawa? Rasanya tak tak ada. Kalau singa tersenyum mungkin ada. Yaitu singa yang melihat senyumanmu. Eaa. Meski demikian saat bukunya dibaca ‘lho kok bagus ini!’ lalu dilanjutkan dengan Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi yang epik, dan malah bikin laper. Nyai Manggis aku padamu.

Yang terakhir, Muslihat Musang Emas punya satu cerita yang bakal cocok buat kalian yang perlu nasihat dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Ada di cerita kedua puluh, Ular Ular Temanten. Temanten artinya pengantin. Ular ya ular. Cuma maksudnya bukan ular beneran di perkawinan orang. Meski konon ada satu jenis ular yang muncul sehabis resepsi yaitu ular kepala gundul. Mbuh lah gak tahu. Maksud ular ular temanten disini ialah nasihat perkawinan yang diberikan seseorang kepada kedua mempelai. Di ujung cerita kalian akan menemukan resep jitu agar perkawinan jadi langgeng. Saya akui cukup jitu. Kelak akan  melakukannya meski tidak janji bakal istiqomah. Hehehe. Tapi saya yakin, para istri akan senang sekali mendengarnya. Mirip mirip dengan Sekarang Bayar Besok Gratis.

Muslihat Musang Emas | Yusi Avianto Pareanom | Penerbit Banana | 246 Halaman | Rate: 4

Read Full Post »

Yang berlebihan memang kadang tidak baik. Kelebihan utang,lemak, bahkan duit atau cinta. Kelebihan duit bisa jadi bumerang bagi kehidupan kita kalau duitnya dipakai untuk beli bumerang. Sementara kelebihan cinta, ada yang bilang akan menghilangkan nyawa. Too much love will kill you, katanya. Contoh satu lagi ialah kelebihan lawakan. Dimana itu bisa terjadi? Di film Thor: Ragnarok tentunya. 

Thor: Ragnarok memang penuh dengan lawakan. Seolah olah penonton dijejali lawakan setiap waktu. Sayangnya lawakan terlalu banyak malah justru mengurangi kadar keawesomean film ini sendiri. Misalnya ketika ada adegan yang seharusnya bisa menjadi keren maksimal pake banget, tapi karena diselingi lawakan malah jadi biasa saja. Memang sih lawakannya ada yang lucu, tapi ada juga yang garing.

Untungnya masih ada beberapa faktot yang membuat Thor: Ragnarok patut untuk ditonton. Pertama ialah Thor nya itu sendiri yang kali ini akan tampil beda meninggalkan dua ciri khasnya; rambut panjang dan palu. Thor terpaksa potong rambut jadi pendek sehingga akan membuat kecewa golongan penonton yang menggemari rambut panjangnya yang indah, yang tersibak manakala menghajar musuh. Dan senjata andalannya, palu super, akan pecah berantakan seperti yang ada di trailer. Tapi, saya malah suka. Tanpa palu, berantemnya Thor jadi lebih bervariasi. Enggak cuma mukul aja. 

Kedua ialah musiknya. Siapa yang tak suka mendengar Pangeran Cin.., eh Immigrant Song dari Led Zeppelin mengalun mengiringi Thor bertarung? Kemudian scoringnya yang sedikit mengingatkan saya pada dunia Tron. Ketiga ialah karakter pendukung yang tak mudah dilupakan. Si manusia batu Korg, yang suaranya lebih cocok jadi penyanyi ketimbang pemimpin revolusi. Hera, villain dengan kemampuan bertarung yang mengerikan, dan tak lupa Hulk,yang sayangnya karakternya jadi jauh berbeda dengan Hulk yang selama ini saya kenal. Enggak ada kesan bengisnya. Salah satu yang mengecewakan dari film ini. Apa apan dah!  Untungnya, Dr Strange tampil keren banget. Dan, ada Matt Damon. Lmao.

Akhirnya, Thor: Ragnarok memang layak untuk ditonton. Buanglah harapan untuk melihat film superhero yang menegangkan. Film ini akan memuaskan kalian jika memang tidak masalah dengan lawakan yang melimpah ruah. Tidak menganggapnya sebagai hal yang berlebih lebihan. Meski tetap saja, yang berlebihan itu tidak baik, kecuali satu; kelebihan amal jariah. Thor: Ragnarok film Marvel paling lucu, dan yang terbaik rilisan tahun ini. 

Read Full Post »

the-gates

Jingga duduk mencangkung di dahan pohon nangka. Tangan kirinya memegang buku. Tangan kanannya mengambil buah rambutan, dan melemparnya ke arah Basman yang berdiri di bawahnya.
Pletuk!
Basman mendongak. Melotot.
‘Bas, sini naik!’ Pinta Jingga.
‘Panggil nama saja bisa kali, enggak usah pakai nimpuk segala.’ Balas Basman sewot.

Tapi, ia naik juga ke pohon.
Jingga lalu menggeser tubunya sehingga Basman bisa duduk di sebelahnya. Di dahan paling besar itu, mereka akhirnya duduk berdua.
‘Kamu dapet rambutan dari mana?’ tanya Basman.
‘Apa, Bas?’
‘Itu rambutan yang buat nimpuk aku. Dapet dari mana, khan ini pohon nangka.’
Jingga menolehkan wajah, menunjuk pada tas kresek hitam yang menggantung. Basman meraih tas kresek itu. Di dalamnya terdapat macam macam buah. Ada rambutan, pisang, jeruk, apel dan semangka utuh.
‘Buah semua nih. Enggak ada gorengannya.’
‘Enggak Bas. Aku lagi suka ngemil buah. Biar wajahku jadi kenceng.’ Sambil berkata demikian, Jingga mencubit pipinya sendiri. Basman mengernyit.
‘Ih, kok ngelihatnya gitu. Suka yaa..’
Basman menaruh tas kresek di pangkuan dan memasang ekspresi muntah. ‘Ini kok adasemangka utuh segala?’ tanya Basman kemudian.
‘Oh itu. Tadinya buat nimpuk kamu Bas, kalau saja kamu enggak noleh pas aku timpuk pakai rambutan.’
Basman menarik nafas panjang. ‘Jingga, untuk satu ini aku punya sebuah lagu buatmu.’
‘Apa Bas?’
‘TEGANYA TEGANYA TEGANYA…HOOOO…’
‘Basman tidak!!!!!!!’

Buku yang dipegang Jingga berpindah dengan cepat ke wajah Basman. Dengan sigap Basman menangkisnya dengan tangan. Bahkan Basman berhasil merebut buku itu. Buku itu berjudul The Gates yang ditulis oleh John Connolly. Gerbang neraka, akan segera terbuka. Basman membacanya dalam hati.
‘Bagus enggak?’
‘Bagus dong. Justru aku mau ceritain buku ini ke kamu.’
‘Sekarang?’
‘Bukan, tahun depan.’
‘Oh, kalau gitu aku pergi dulu ya.’
Tangan Jingga mengepal gemas.’ Ya sekarang lah, Basman pinterrr!!!’
Matanya melotot. Tapi Basman tenang tenang saja. Malahan ia kemudian berkata;
Jingga, kalau kamu melotot gitu. Aku jadi ingat sebuah judul buku.’
Jingga melotot semakin lebar. Tapi kali ini bukan karena marah tapi penasaran. ‘Oh ya, judul buku apa?’
‘Judulnya, mata yang enak dipandang. Kaya mata kamu barusan.’
‘Wahahahaha..’
Jingga tergelak. Senang. Tidak jadi marah. ‘Nanti aku ceritain deh bukunya. Yang nulis Ahmad Tohari. Mau enggak?’
Jingga mengangguk. ‘Tapi nanti ya, sekarang aku mau cerita buku The Gates dulu.’
‘Gini ceritanya’, Jingga mulai bercerita,’jadi ada anak kecil namanya Samuel. Samuel punya anjing namanya Boswel. Suatu hari mereka memergoki tetangga mereka, Mr. & Mrs Abernathy berserta temannya sedang melakukan ritual pemanggilan setan.

Ritual tersebut kemudian menjadi pembuka jalan bagi Sang Maha Dengki untuk datang ke bumi. Sang Maha Dengki itu semacam rajanya Iblis. Akibat ritual itu, Mr. & Mrs Abernathy berserta temannya berubah menjadi bukan manusia lagi. Aku bacain quotenya Bas.

Sebuah tentakel, permukaannya dipenuhi organ penghisap tajam yang bergerak gerak bagaikan mulut mulut, membelit kaki sosok itu untuk sesaat. lalu tersedot ke dalam tubuh utama. Kulit manjadi putih, kuku berubah dari kuning menjadi merah cat kuku.
dan sesuatu yang hampir menyerupai Mrs. Abernathy berdiri di depan mereka.’

Jingga berhenti bicara. Ia ingin melihat bagaimana tanggapan Basman terlebih dahulu. Tidak tahu sedang diperhatikan, Basman asik mengambil buah dari tas kresek. Jingga melanjutkan reviewnya.

‘Kemudian Samuel pulang ke rumah. Ketika ia memberitahu ibunya tentang peristiwa itu, ibunya tidak percaya. Hingga kemudian setan setan itu benar benar datang ke bumi. Samuel pun harus berusaha untuk melawan setan setan itu dibantu oleh dua orang
temang bermainnya, dan Nurd. Nurd itu setan yang tertarik ke bumi secara tidak sengaja. Gitu Bas ceritanya.’

Basman sedikit menolehkan kepalanya. ‘Hm, temanya sudah umum ya. Anak kecil yang menyelamatkan dunia.’
‘Memang, tapi tahu enggak Bas..’
‘Enggak.’
‘Yee, main samber aja. Kan aku belum selesai ngomong. Jadi gini, buku ini bagus. Enak dibaca. Ringan gitu, bukan bacaan yang bikin dahi berkerut.’
‘Pasti ringan lah. Beratnya saja enggak sampai seratus kilo..’
Basman menggantung perkataannya. Ia baru menyadari bahwa ia telah mengucapkan kata yang tidak boleh dikatakan kepada Jingga. Ia tidak boleh menyinggung berat di atas 50 kilo. Lebih satu kilo saja sudah gawat. Apalagi sampai seratus kilo.

Tapi semua sudah terlambat.
‘Oh, jadi menurutmu aku gendut gitu Bas!!’
Basman gelagapan.’ Bb..bukan, maksudku buku itu yang beratnya tidak sampai seratus kilo.’
‘Tuh kan. Malah ngatain berat badanku seratus kilo.’
‘Enggak Jingga manis.’
‘Eh ngatain gendut lagi. Dasar kamu yah Bas!!’

Tanpa kompromi.
Basman pusing. ‘Yang ngatain kamu gendut itu siapaaa..
‘Banyak alasan! Kamu ngajak ribut ya Bas!’
Jingga berdiri di dahan pohon, lalu melancarkan tendangan ke muka Basman. Basman menjatuhkan diri ke tanah. Jingga pun turun. Sambil salto ia mengirim tendangan lagi. Basman menghindar lagi. Jingga melayangkan pukulan bertubi tubi. Begitulah
akhirnya mereka berkelahi. Tapi jangan khawatir, mereka baik baik saja kok. nanti juga baikan lagi.

***

Berhubung sedang berkelahi, maka saya yang akan melanjutkan review The Gate. Ini versi saya. Sebenarnya cukup mengejutkan ketika buku ini ternyata mampu tampil jenaka. Kejenakaan itu muncul dari nama nama setan yang lebay, tingkah laku Nurd
dengan bawahannya di negeri pembuangan, Nurd dengan orang orang di bumi. Bahkan setan setan yang seharusnya mengerikan, malah dibikin kocak dengan tingkah lakunya menghadapi orang orang yang ingin dibunuh. Akibatnya ialah, saya kehilangan momen untuk merasa ngeri, meski ada beberapa adegan yang cukup gore.

Di buku ini juga disinggung mengenai penciptaan dunia, serta CERN, tempat penelitian tentang materi. CERN juga ada dibuku Angel & Demon-nya Dan Brown. Hanya menurut saya, adanya plot CERN ini tidak terlalu berpengaruh terhadap jalan cerita. Mungkin dibuat agar terlihat lebih ilmiah. Tidak tahu juga.

Pada akhirnya The Gate termasuk buku yang menarik, meski tidak ada momen momen yang membekas dalam hati. Buku ini ditulis oleh John Connolly. Ia juga menulis The Books OF Lost Things, sebuah fantasi yang dark yang berhubungan dengan dongeng dongeng dunia.

Judul : The Gates
Penulis : John Connolly
Halaman : 320
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Rate: 3.5

Read Full Post »

Anya’s Ghost

anya-cover

Haloh..nama gua Anya. Nama lengkapnya enggak usah ya. Ribet nulisnya. Gua aslinya orang Rusia, tapi sekolahnya di Amerika. Gua bukan cewek yang populer di sekolah, temen deket gua aja cuma satu. Namanya Siobhan. Gua juga enggak cantik cantik amat.
Gendut iya. Tapi kata nyokap, gua enggak boleh resah sama kegendutan gua. Nyokap gua bilang gini: Memangnya kenapa kalo kamu gendut sedikit? Di Rusia, gendut artinya kaya. Ya ampun. *Minum antimo segentong*

Tapi keadaan jadi sedikit berubah ketika gua enggak sengaja kecemplung sumur. Salah gua juga sih, jalan sambil ngelamun. Coba gua jalannya sambil goyang itik, pasti ga bakal kecemplung sumur. Palingan dikatain gila doang. Untungnya itu sumur enggak ada airnya. Tapi ada hantunya. Hantu cewek. Namanya Emily. Dia sama sekali enggak seram, dan enggak suka narik narik kaki waktu gua tidur, atau loncat dari lemari. *terkonjuring*
Malah kemudian gua sama Emily jadi teman dekat. Dia bantuin gua nyontek pas ulangan. Terus bantuin gua ngawasin pintu pas gua lagi asik ngerokok di toilet.  Dan yang paing gua demen, dia bantuin gua buat deket sama Sean, gebetan gua. Alhasil, gua akhirnya berhasil jadian sama Sean, lalu menikah, punya anak sepuluh lucu lucu, dan happily efer after, terus gua bangun dari tidur. Mimpi. Sadly, enggak gitu ceritanya.
Awalnya emang gua seneng dibantu sama Emily, tapi lama lama gua malah jadi enggak nyaman banget sama dia. Dan kemudian sampailah saat dimana gua harus mengeluarkan segala kemampuan gua untuk menghadapai Emily. Bayangin aja, gua yang bukan keturunan pengusir hantu, kudu berhadapan dengan hantu. Konspirasi kemakmuran atas kelabilan hati, kalau kata si Vicky mah.

Gua itu ada di buku yang ditulis oleh Vera Brosgol, judulnya Anya’s Ghost. Buku Anya’s Ghost (selanjutnya kita sebut buku gua, gitu ya) pertama kali terbit tahun 2011, dan langsung dapat penghargaan sebagai Best Publication for Young Adults dan Best Original Graphic Publication for Younger Readers. Keren khan ya? Nah, dua tahun kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh penerbit Mizan Publishing. Setelah dicetak, didistribusikan ke seluruh toko buku. Salah satunya di toko buku di dekat rumah seseorang yang kemudian beli buku gua. Dan, dia ngereview kayak gini:

anay2

Pengalaman saya membaca sebuah novel grafis bisa dihitung dengan jari, baik jarimu sendiri, atau pun jari orang lain, serta jari pasangan masing masing. Kalau punya. Ini artinya saya belum banyak membaca novel grafis. Bahkan buku Anya’s Ghost ini bisa
dikatakan sebagai novel grafis pertama yang saya baca secara utuh. Iya, dahulu kala saya pernah numpang membaca beberapa lembar novel grafis di toko buku. Tapi waktu itu  saya belum punya ketertarikan yang akan menggerakkan tubuh saya untuk membeli buku
itu, meski saya akui, gambar gambar di dalamnya telah memukau pandangan saya sedemikian rupa. Ini aneh. Dan tambah aneh ketika saya baru menyadari keanehan itu bertahun tahun kemudian. Bagaimana bisa sesuatu yang telah membuat saya tertarik, tapi saya tidak ingin membelinya? Tidak masuk akal. Dan sekarang saya malah mencari cari novel grafis itu, yang sudah tak dicetak lagi. Ini seperti kau menemukan orang yang membuatmu bahagia, tapi lantas kau tak berhasrat untuk memilikinya. Ketika kau kemudian merasa kehilangan, orang itu sudah tak ada di sana. Kosong.
anya3
Kembali ke Anya’s Ghost. Yang menarik dari buku ini ialah interaksi para tokohnya yang sering kali kocak. Mereka adalah anak anak SMU yang masih labil. Jikalau bicara tidak pernah dipikir lebih dahulu. Asal saja. Membaca buku ini seperti kita kembali masuk ke dalam masa masa SMU. Banyak yang bikin senyum senyum sendiri kalau dibaca. Dan yang keren adalah terjemahannya. Buku ini diterjemahkan dalam bahasa gaul orang Jakarta. Pakai ‘elo gua‘. Bahkan ada kata ‘anjrit’ segala.
Sangat mudah untuk menyelesaikan Anya’s Ghost. Karena jalan cerita yang tidak terlalu rumit, plus sedikit twist menjelang akhir cerita. Juga karena dialog dialognya yang realistis, dan fleksibel. Tidak lebay dan tidak kaku. Dengan kata lain, bahasanya mengalir. Tapi bukan mengalir seperti sungai yang menenangkan, tapi seperti air keran di bak mandi yang lupa ditutup. Lebih ‘hidup’.
Somehow, buku ini mengingatkan saya dengan Lupus. Rasanya sama.

Cowo:Suara lu kedengeran seksi. Lu cantik nggak? Anya: Cantik buanget. Lebih cantik dari yang lu bayangin.

Cowo:Suara lu kedengeran seksi. Lu cantik nggak?
Anya: Cantik buanget. Lebih cantik dari yang lu bayangin.

Yap, itu dia reviewnya dari mamang yang sudah beli buku gua. Bagus khan? Maksud gua bukunya yang bagus, bukan reviewnya. Kalau reviewnya sih biasa aja. Awal awal review malah rada ribet bahasanya. Lagi mikir apa kali. *Kibas poni*
Jadi intinya buku gua itu bagus, enggak ribet, enak buat dibaca, ringan, enggak berat kaya badan gua. Cocok buat dibaca siapa saja. Eh, tapi yang masih dibawah umur mungkin perlu didampingi orang tua kali ya, secara ada yang kata katanya termasuk kasar gitu. Dan juga perilaku gua yang tidak baik untuk dicontoh oleh generasi muda Indonesia. Cielah.

Judul: Anya’s Ghost
Penulis: Vera Brosgol
Penerbit: Mizan Publishing
Rate: 4

Read Full Post »

barti

Sebelum kenal dengan Bartimaeus, selanjutnya akan saya tulis Barti saja *1), saya hanya kenal dengan dua jin. Pertama jin biru milik Aladin, sedang yang kedua jin kakek kakek dalam sinetron Jin & Jun yang memaksa dirinya untuk dipanggil Om Jin. Kedua jin itu memiliki satu persamaan; keduanya rela melakukan segala perintah masternya dengan sukarela. Berbeda dengan Barti. Ia melakukan segala perintah masternya dengan terpaksa. Tepatnya karena ia tidak punya pilihan lain. Karena hal yang buruk akan terjadi pada Barti apa bila ia tidak menaati perintah masternya.

Tapi kemudian sosok Barti menjelma menjadi tokoh fiksi yang menempati urutan pertama kategori favorit pilihan diri saya sendiri. Saya masih ingat *2) betapa asiknya membaca buku Barti sebelumnya yang dikenal dengan sebutan Trilogy Bartimaeus. Betapa cepat waktu berlalu. Rasanya seperti baru lima tahun yang lalu. Padahal saya baca Trilogy Bartimaeus sekitar tahun 2007.
Dan jujur saja, ada sedikit rasa kehilangan ketika saya menyelesaikan Trilogy Bartimaeus. Tokoh Barti telah benar benar mencuri hati saya. Tahu alasannya? *3) Karena karakter Barti begitu unik. Mendobrak pakem jin yang telah mengendap di dalam otak saya. Barti itu susah diatur, percaya diri yang berlebihan, narsis maksimal. Tapi ia juga cerdik, dan saya merasa ada kebaikan di dalam dirinya. Barti juga lucu. Meski ia sama sekali tidak bermaksud untuk melucu.

Itulah mengapa ketika tahun ini Jonathan Stroud kembali mengeluarkan buku Barti, saya langsung senang sekali. Saya sampai tidak doyan makan kalau belum lapar, dan susah tidur kalau tidak ngantuk. Buku ini diberi judul The Ring Of Solomon. Kisah dalam buku ini terjadi sebelum peristiwa di buku Trilogy Bartimaeus terjadi. Semacam prekuel. Jadi bagi kalian yang belum membaca ketiga buku sebelumnya tapi ingin langsung membaca buku ini, no problemo. Tidak masalah.

The Ring Of Solomon mengambil setting di Jerusalem pada masa pemerintahan Raja Solomon. Beliau memiliki sebuah cincin yang sakti andraguna yang akan mengabulkan semua permintaan beliau dalam sekejap mata. Hal ini terjadi karena dalam cincin itu terdapat sebuah entitas atau makhluk yang amat teramat sakti sekali *4). Tentu saja kesaktian cincin itu mengundang beberapa orang ingin mencurinya dari Raja Solomon. Dalam menjalankan pemerintahannya, beliau dibantu oleh dewan penyihir. Salah satunya bernama Khaba. Khaba inilah yang menjadi master Barti. Master ialah orang yang memanggil jin, dan permintaannya harus dituruti. Khaba dikenal sebagai penyihir yang kejam. Barti, dan makhluk gaib lainnya *5), cenderung membenci Khaba dan dengan senang hati akan memakannya jika mampu dan punya kesempatan. Khaba juga memiliki bentuk fisik yang aneh, dan bayangan yang mencurigakan. Bayangannya bisa membesar. *6)
Suatu ketika, Barti membuat kesalahan di depan Raja Solomon. Karena Barti adalah budak Khaba, maka Khaba otomatis juga ikut dihukum. Mereka diperintahkan oleh Raja Solomon untuk menumpas gerombolan perampok di sebuah gurun pasir yang akhir akhir ini meresahkan warga.  Suatu hal yang dibenci oleh Khaba, karena hal itu berarti ia semakin jauh dari Raja Solomon.

Di sisi lain, tersebutlah seorang ratu Sheba yang merasa sakit hati kepada Raja Solomon karena utusannya telah mengancam negerinya akan dihancurkan kalau tidak membayar upeti. Sang ratu kemudian mengutus Asmira, pengawal pribadinya dalam sebuah misi rahasia yaitu membunuh raja Solomon. Kemudian tangan nasib pun memmpertemukan Barti dengan Asmira. Mereka bertemu dalam sebuah pertempuran di gurun. Mulanya mereka saling bermusuhan. Hingga kemudian. sifat Asmira yang lugu dan terlalu fanatik kepada ratunya, tapi juga seorang petarung yang handal membuat Barti tertarik. Dan tentu saja, ada lagi satu alasan utama yang membuat Barti mau menjadi ‘teman’ Asmira.
Nah, berhasilkah rencana Asmira? Apakah Khaba akan membiarkan budaknya bertingkah semaunya sendiri, dan apa sebenarnya tujuan Khaba sebenarnya? Apa sebenarnya yang ditwarkan Asmira sehingga Barti mau membantunya untuk membunuh Raja Solomon yang sakti itu?

Kesan pertama ternyata buku ini adalah lucu. Dari awal sampai akhir. Terutama yang berhubungan dengan Barti. Kelucuan ini pun lantas membuat aspek aspek yang lain menjadi tidak terlalu diperdulikan. Kelucuan inilah yang menurut saya paling menonjol dari pada buku ini. Bukan cerita. Karena apabila dibandingnkan dengan ketiga buku sebelumnya, cerita The Ring Of Solomon lebih ringan. Seperti dongeng nina bobo. Tak ada adegan yang sanggup menyentuh perasaan, dalam hal ini perasaan sedih yang sanggup menyentuh hatimu hingga kamu akan berhenti sejenak dan matamu menjadi sedikit hangat. Tapi semua itu terbayar dengan, yah itu tadi, kelucuan. Kelucuan yang ditimbulkan oleh perkataan Barti, atau aksi komikalnya yang dipicu oleh kadar kepercayaan dan kenarsisan yang terlalu berlebihan.

Misalnya Barti ketahuan menghina Raja Solomon melalui sebuah nyanyian. Dalam lirik nyanyian itu disamping isinya merendahkan Raja Solomon, juga diselipkan lirik memuji diri sendiri ‘Bartimaeus paling hebat’ yang diulang berkali kali. *7) Kemudian yang tidak kalah serunya ialah mengikuti hubungan antara Barti dan temannya sesama jin, Faquarl. Faquarl bisa dibilang lebih kejam daripada Barti. Tapi tidak berarti lebih hebat. Kejam dalam artian ia tak segan segan memakan manusia jika ada kesempatan. Nah, Faquarl dan Barti sebenarnya tidak terlalu suka berteman, tapi keadaanlah yang memaksa mereka berdua menjalin hubungan. Mengasikkan sekali melihat akward chemistry di antara keduanya. Keduanya seringkali berbeda pendapat, tapi disitulah menariknya. Misalnya dalam sebuah adegan ketika keduanya sedang membangun sebuah kuil.

“Lihat lihat dong kalau menjatuhkan serpihan batu,” bentak Faquarl. “Hujan serpihan barusan menimpa leherku.”

“Sori.”

“Dan sebaiknya kau mengenakan rok yang lebih panjang. Aku jadi takut melihat ke atas.”

Aku berhenti memahat. “Aku hanya mengikuti mode terkini.”

Seandainya kamu terhibur dengan quote di atas, maka percayalah, hal seperti itu banyak di buku ini. Tapi jika kamu menganggapnya biasa saja, jangan kawatir. Karena apabila ditinjau dari segi cerita, buku ini masih sangat layak untuk diikuti. Ditulis dengan beberapa sudut padang para tokoh di dalamnnya, menjadikan misterinya lebih terasa karena terkadang ketika sedang tegang tegangnya, tiba tiba harus berganti ke tokoh lain, yang tentu saja menjadi sedikit tertunda ceritanya. *8) Dan lima ratus dua puluh empat halaman pun dengan cepat terselesaikan.
Pada akhirnya The Ring Of Solomon barangkali masih belum mampu menandingi tiga buku sebelumnya, tapi sudah cukup menuntaskan kerinduan pada sosok Barti. Dan akan kembali menunggu buku berikutnya terbit. Entah kapan. Empat bintang untuk buku ini. *9)

Judul: The Ring Of Solomon, diterjemahkan menjadi Cincin Solomon
Penulis: Jonathan Stroud
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman:524

catatan kaki:
*1) Tadinya mau saya tulis Bartigagahcelaluw, tapi terlalu alay, dan kepanjangan juga. Yang panjang panjang belum tentu yang terbaik.
*2) Samar samar. Beradu dengan ingatan tentang seseorang. *tengadah memandang langit*
*3) Ini retoris. Tidak perlu dijawab.
*4) Kalau ingin lebih diperjelas, bisa ditambahkan dibelakangnya: yakinlah sumpah ciyus enelan.
*5) Makhluk gaib disini bukan tuyul, wewe gombel, genderuwo, kuntilanak, pocong, atau kolor ijo. Tapi berupa imp, foliot dan jin. Penjelasan lengkapnya ada di dalam buku.
*6) Tapi tetap hitam. Bukan pelangi. Siapa tahu ada yang berpikiran seperti itu. Yah siapa tahu, namanya juga manusia.
*7) Sebuah pelajaran kehidupan, kalau menghina orang jangan sambil narsis. Catet!
*8) Hm, kalimatnya memang membingungkan. Tapi kita lihat contohnya:
Mawar (bukan nama sebenarnya)
Mawar mendekati Udin dengan pelan. Tangannya memegang parang. Di belakang Udin, Mawar mengayunkan parang itu ke leher Udin.

(sampai di sini tokoh yang bercerita berubah menjadi Udin.)
Udin (juga bukan nama sebenarnya)
Udin duduk di kursi sambil mengisi TTS. Ia tertahan di pertanyaan nomer 39 mendatar: Nama hewan yang paling romantis dan ditunggu para pasangan. Tiba tiba ia merasa lehernya dihantam sesuatu. Trang!! Suara parang jatuh. Udin menengok ke belakang. “Kamu ngapain? Aku kan robot.”
*9) Cuma mau tanya aja sih, kira kira setelah menulis review ini kira kira kadar ketampanan saya tambah berapa persen?

Read Full Post »

Judul: Rumah Kopi Singa Tertawa
Penulis: Yusi Avianto Pareanom
Jumlah Halaman: 172 halaman
Penerbit: Banana

Rumah Kopi Singa Tertawa. Eww, apaan tuh yak? kira kira kaya gitu deh, reaksi awal saya ketika pertama kali baca judul. Aneh. Semakin aneh karena saya malah jadi keingetan judul film horseks Hantu Puncak Datang Bulan. Keduanya punya judul yang sekilas kagak
nyambung sama sekali. Untungnya, dari segi kualitas Rumah Kopi Singa Tertawa jauh mengungguli film horseks tersebut. Kemudian saya mulai mencoba menebak apa sebenarnya arti dari judul absurd itu.

Tebakan pertama, Rumah Kopi Singa Tertawa, bisa berarti sebuah rumah kopi yang di dalamnya ada singa yang lagi tertawa. Jadi kalau kamu kebetulan lagi minum kopi di situ, jangan kaget kalau menjumpai singa yang lagi duduk ngopi ngopi, sambil tertawa. Aum..aum..aumumuum..<=== kira kira kaya gini ketawanya.
Tebakan kedua, Rumah Kopi Singa Tertawa bisa berarti sebuah rumah yang jual kopi khusus buat singa, manusia dilarang masuk. Karena khusus buat singa, tentu saja di dalamnya bakal ada singa singa yang tertawa. Jadi kalau kamu ingin minum kopi di sana, pasti
tidak boleh.
Penjaga: kamu tidak boleh masuk. Ini khusus singa!
Kamu: *brb berubah jadi singa* udah boleh masuk kan?
Penjaga: Tetep gak boleh!
Kamu: Lho, kan udah jadi singa.
Penjaga: Tapi hari ini khusus singa betina doang. Kamu kan jantan. Mending beli kopi di toko sebelah aja tuh!
Kamu: Gak jadi deh. Mo gantung diri ajah!! *ngambek*

Rumah Kopi Singa Tertawa sebenarnya sebuah kumpulan cerpen dari penulis Yusi Avianto Pareanom. Di dalamnya terdapat 18 cerpen, termaasuk cerpen Rumah Kopi Singa Tertawa yang sekaligus menjadi judul buku ini. Tidak usah panjang lebar lagi, markitbahsatsat, alias mari kita bahas satu satu. Setuju? Yang setuju angkat tangan. Yang tidak setuju angkat barbel.

Tapi, setelah dipikir pikir, kalau semuanya dibahas, nanti jadi kepanjangan. Sedikit saja kalau begitu. Jadi, intinya semua cerpen di buku ini, bisa bikin tertawa sekaligus mikir. Cerpen Cara Cara Mati Yang Kurang Aduhai misalnya. Ada banyak kematian di sini, tapi dibawakan dengan cara yang jenaka. Sampai sampai membuat saya sedikit merasa berdosa, sebab dengan enaknya menertawakan nasib buruk orang lain. Lain lagi cerpen Dosa Besar no 14. Bercerita tentang Malik, yang sedang menulis daftar dosa yang pernah ia lakukan sepanjang hidupnya. Lalu, dosa apakah yang menempati posisi 14 itu? Selain menggelitik, cerita ini juga sedikit mengingatkan saya akan dosa dosa saya sendiri. Jika ditulis satu persatu, berapa banyak dosa saya? Ah, tak mampu saya bayangkan…
Dan, cerpen Rumah Kopi Singa Tertawa, menurutmu memang ada singanya atau tidak? Tapi,saya beritahu, cerpen ini unik, dan aduhai.

Buku ini lucu, sekaligus kritis dengan caranya sendiri. Ada beberapa isu isu sosial yang dihadirkan dengan pas, tanpa ada kesan menggurui, yang ditulis dengan gaya penceritaan yang begitu enak buat dibaca. Kemudian ditutup dengan ending yang mengguncang. Pada akhirnya, Rumah Kopi Singa Tertawa telah membuat saya tertawa dengan cara yang aduhai.

Rating 5 out of 5

Read Full Post »