Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘misteri’

Film ini diadaptasi dari buku detektif karangan penulis terkenal Agatha Christie. Salah satu keunggulannya ialah jalan cerita yang tidak mudah tertebak. Saya belum baca bukunya, tapi sudah menonton film versi jadulnya, dan ya, endingnya cukup mengejutkan. Nah, kalau saya sudah tahu jalan ceritanya, mengapa saya masih menonton versi terbaru ini? Kenapa hayo?? Jawabannya, karena saya pengen nonton. Jawaban yang singkat dan sederhana. Kecuali saya ditanya, kenapa eh kenapa minuman itu haram? Maka saya akan menjawab; karena eh karena… merusak pikiran. Ha ha haaaa.. yeaahh!!

Ternyata Murder on the Orient Express terbaru ini lebih asik ketimbang versi yang dahulu itu. Sinematografinya lebih cuamik, tidak hanya menyorot bagian dalam gerbong kereta namun juga view dari kejauhan. Beberapa adegan juga lebih terasa lonjakannya. Saya suka dengan openingnya, ketika Hercule Poirot bicara di depan ratusan orang di depan tembok ratapan. Kesannya epik sekali. Juga para pemainnya yang sebagian besar sudah punya nama. Ada Johny Deep yang lumayan berhasil melepaskan image bajak lautnya. Daisy Ridley yang tampil klasik dan cantik. Bagaimana dengan si detektif sendiri? Kenneth Branagh memerankannya dengan baik sekali. Jauh dari bayang bayang versi yang dahulu. Saya belum membaca bukunya jadi tidak bisa bandingin, tapi yang jelas versi terbaru ini akan memberikan kesan tersendiri di benak penonton. Gayanya yang semau sendiri saking pinternya mungkin. Kadang nyentrik. Yang cukup mengejutkan ialah, ternyata beliau cukup lucu meski ia sama sekali tak berniat melucu. Bahkan ia tak pernah bohong, tapi kata katanya bisa bikin tertawa. Enggak sampai ngakak sih. Inilah mungkin yang dinamakan lawakan yang hakiki; tidak perlu bohong untuk membuat orang tertawa. Dan, jangan lupa kumisnya juga ya. Kumisnya yang sekarang lebih panjang ketimbang versi yang lama. Katanya sih, agar lebih mendekati dengan bukunya.

Film ini juga lebih kena dramanya. Saya enggak menyebutkan yang mana saja, karena akan spoiler. Tegangnya juga lebih terasa, apalagi bagian menuju pungkas. Yang jelas, film ini akan memuaskan mereka yang sudah menonton film jadulnya. Buat mereka yang sudah baca bukunya, rasanya film ini tidak akan mengecewakan. Malah kudu ditonton. Buat penonton secara umum juga sepertinya akan menyukainya. Cara cara Hercule Poirot untuk menemukan siapa pembunuhnya asik untuk disimak. Tapi buat yang mengharapkan banyak aksi yang mendebarkan, sepertinya akan sedikit kecewa. Film ini lebih banyak ngobrolnya. Ngobrol seru.

Murder on the Orient Express sepertinya akan menjadi titik awal franchise Hercule Poirot. Di film ini disinggung kasus pembunuhan lain di Sungai Nil. Ini bisa jadi merujuk pada judul buku Agatha Christie yang lain, Death on the Nile. Dan tidak menutup kemungkinan buku buku yang lainnya pun ikut menyusul. Fans Agatha Christie pasti senang ya. Saya juga ikut senang, walau bukan fansnya. 

Film ini bercerita mengenai sepak terjang detektif terbaik dunia, Hercule Poirot dalam mengungkap pembunuhan yang terjadi di dalam kereta api yang ia tumpangi. Beberapa orang pun ia curigai. Orang orang dengan latar belakang yang berbeda beda. Hingga kemudian penyelidikannya mengantarkannya pada sesuatu yang mengejutkan. Kasus tersebut berbeda dengan kasus yang ia kerjakan sebelumnya. 

Murder on the Orient Express yang terbaru ini mampu menghibur lebih dari yang saya harapkan. Ia punya cerita yang membikin saya penasaran lagi meski saya sudah tahu ceritanya, ditambah sedikit aksi dan drama yang cukup menyentuh. Dan ada pelajaran yang bisa saya dapatkan di film ini. Yaitu bagaimana saya sebaiknya bersikap manakala kaki saya tak sengaja menginjak tahi. Boleh tahi kuda, tahi kebo, tahi kucing, tahi ayam, asal jangan tahi lalat saja. Nanti yang punya marah. Sewaktu menginjak tahi, janganlah mengumpat. Cukup terkejut, dan berkatalah; hmm.. ini tentang keseimbangan..( ini akan membuatmu terlihat smart) kemudian, injaklah tahi itu dengan kaki satunya yang bebas dari tahi. Jadi dua duanya kena tahi. (Ini akan membuatmu terlihat murah hati.) (Atau sinting) (lol) Tapi menginjak tahi juga harus disyukuri, ketimbang menginjak ranjau, atau menginjak ekor kucing.

Murder on the Orient Express | Dir: Kenneth Branagh | Cast: Kenneth Branagh, Daisy Ridley, Johnny Deep, Penelope Cruz, Michelle Pfeiffer, Judi Dench, William Dafoe | Rate: 3.5

Read Full Post »

Kurang lebih satu jam kemudian film ini mensleeding hatiku so hard hingga amburadul. Pengalaman menonton film paling menyakitkan tahun ini. Inilah horor yang hakiki. Tak hanya membuat kaget, tapi juga sedih sekali, disusul dengan kemarahan yang meletup letup seperti air dalam panci yukihira nabe saat kamu masak aer biar mateng. Ingin sekali aku masuk ke dalam film dan merubahnya. Tapi tak bisa. Hidup seakan menjelma dalam untaian lagu Tulus; aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, aku tenggelam dalam lautan luka dalam.. Sungguh, satu adegan itu terus terbayang sepanjang film berjalan, hingga film selesai, bahkan saat kutulis review ini. Masih terasa ada sakitnya. Oh apa yang harus kulakukan? Apa aku harus lari ke hutan kemudian teriakku, atau aku harus lari ke dalam pelukanmu? Uwuwuwuwu.

Kurang lebih satu jam sebelumnya Ikari / Rage / Anger memberikan kisah sebuah pembunuhan sadis sepasang suami istri di rumahnya sendiri. Pembunuhnya meninggalkan tulisan di pintu “Ikari / Anger”. Pembunuh itu lalu kabur dan wajahnya dioperasi plastik. Polisi hanya punya gambar wajah yang si pembunuh sebelum operasi. Siapakah pembunuh itu, mengapa ia membunuh, mengapa ia menulis kata Ikari, marah sama siapa? Aksi kepolisian mengungkap kasus ini menjadi cerita pertama. 

Cerita kedua mengenai seorang ayah, Yohei Maki, dengan putri tersayangnya, Aiko. Ia bekerja di pelabuhan bersama dengan Tetsuya Takihiro. Aiko lalu kencan dengam Takihiro. Sementara itu ayahnya perlahan mulai mencurigai Takihiro sebagai pembunuh yang dicari polisi. Apakah ia memang pembunuhnya?

Selanjutnya ada cerita tentang Yuma Fujita yang bertemu dengan Naoto Onishi dan mulai pacaran. Keduanya laki laki. Pasangan gay itu hidup bahagia sampai kemudian Yuma Fujita mulai ragu dan mengira kalau pacarnya itu adalah pembunuh yang dicari polisi. Apakah ia memang pembunuhnya? 

Cerita terakhir terjadi di sebuah kota di tepi pantai. Lautnya begitu biru. Indah sekali. Di dekatnya ada sebuah pulau tak berpenghuni. Suatu ketika Izumi Komiya pergi ke pulau itu dan di sana tak sengaja bertemu dengan laki laki bernama Singo Tanaka. Singo Tanaka berpesan pada Izumi agar tidak bilang siapa pun kalau ia ada di situ. Izumi Komiya memang tak curiga kalau ia pembunuhnya, yang curiga itu aku. Apakah ia pembunuhnya?

Ikari berbeda dengan film film pembunuhan yang lain. Film ini menyuruhku untuk menebak siapa di antara ketiga orang itu yang benar benar pembunuh. Dan jawabannya baru akan terkuak menjelang film ini berakhir. Tapi kemudian semua itu seakan tak penting. Rasanya ada yang kurang. Rentetan peristiwa yang terjadi sebelum ending telah mencuri rasa penasaran akan identitas pembunuhnya. Peristiwa yang meninggalkan lubang dalam di dada yang susah ditutup kecuali oleh perhatian darimu (uwuwuwuwu), bukan perhatian dari operator di stasiun kereta; “perhatian perhatian, kepada para penumpang jurusan.. ”

Keempat cerita yang berbeda tokoh dan tempatnya itu kemudian akan terhubung satu sama lain. Masing masing kisah ditampilkan bergantian, saling menyalip di antara kisah yang lain. Tapi jangan khawatir dan bimbang, tidak akan membingungkan. Editingnya menang patut diacungi jempol. Penggalan per adegannya benar benar pas dan berhasil menjaga rasa penasaran. Yang patut diacungi jempol satu lagi ialah scoringnya. Eduh, paass banget mbangun suasana muram, galau dan kelam. Apalagi dentingan pianonya, seperti selimut premium nan mahal yang membungkusmu dalam buaian kesengsaraan. 

Yang patut diacungi jempol lagi ialah akting pemainnya yang super sekali dan seperti roti tawar yang bertabur coklat meises, film ini pun bertabur bintang. Aktor aktor kawakan yang sudah malang melintang di dunia perfilman, maupun yang baru beberapa kali main film namun mampu memberikan akting yang luar biasa. Aktor dan aktris ini boleh jadi adalah idola kamu, seperti contohnya Aoi Miyazaki yang jadi aktris idolaku. Ada pula Suzu Hiroze yang mencuri perhatian sejak ia menjadi saudari kecil di film Our Little Sister / Umimachi Diary. Sedikit saran, buat yang benar benar ngefans dek Suzu Hiroze sebaiknya jangan menonton, takut enggak kuat. Ini serius lho ini! Buat fansnya Sathosi Tsumabuki & Gou Ayano, mungkin akan merasa enggak nyaman karena mereka jadi pasangan sejenis, dan ada adegan dewasanya yang cukup berani dan vulgar. Kemudian ada juga Ken Watanabe dan Kenichi Matsuyama sebagai ayah dan pacar Aiko.

Anak kucing akan menyedot susu ibunya yang kucing, sementara Ikari / Anger / Rage akan menyedot kebahagian dalam hidupmu. Membuatmu patah hati sejenak. Memberikan apa yang seekor kucing tidak bisa berikan kepadamu, yaitu kesedihan. Kesedihan yang memukau, sehingga kamu akan menerima dengan ikhlas meski hati tersakiti. Betapa aneh kalimat ini. Tapi begitulah kadang keajaiban sebuah film, sudah tahu tersakiti, pas ditanya puas atau enggak nontonnya, pasti dijawab puassss!! HLHEDN. Film ini tak semata mata tentang siapa yang membunuh dan alasannya, melainkan tentang kepercayaan dan rasa tak berdaya. Apakah kepercayaan bisa mengoyak rasa cinta? Seberapa dalam manusia bisa menyimpan penyesalan dan rasa bersalah? Akhir kata, seperti judulnya, film ini memang bikin emosi jiwa.

Ikari / Anger / Rage | Dir: Lee Sang Il | Cast: Aoi Miyazaki, Suzu Hirose, Ken Watanabe, Kenichi Matsuyama, Gou Ayano | Rate: 4

Read Full Post »

Hamparan salju dekat pohon di Wind River menjadi saksi bisu kematian seorang perempuan muda. Mayatnya ditemukan Cory Lambert sewaktu ia sedang melacak singa yang menerkam sapi milik mertuanya. Ia adalah seorang pemburu mumpuni yang sanggup membaca jejak jejak apa pun yang sedang diburunya. Hati laki laki itu mencelos waktu mengenali wajah mayat perempuan itu. Namanya Natalie, putri salah satu temannya. Kemudian datanglah agen FBI, Jane Banner yang bermaksud menginvestigasi pembunuhan tersebut dengan dibantu oleh Cory Lambert.

Film ini berisi pencarian penyebab perempuan itu tewas dan siapa yang membunuhnya seperti film film detektiv. Tidak sepenuhnya salah, tapi jika kamu mengharap ada investigasi secara detail, aksi kucing kucingan antara pembunuh dengan polisi maka kamu akan kecewa. Pencarian si pembunuh berlangsung secara sederhana, tidak njlimet dan bikin otak mikir. Karena Wind River lebih menitik beratkan kepada AMDALOYANG, Analisis Mengenai Dampak Kehilangan Orang Tersayang. Kematian Natalie berdampak sangat buruk terhadap kehidupan orang tuanya. Termasuk Cory Lambert. Peristiwa itu memaksanya untuk LLBK, Luka Lama Bersemi Kembali. Luka yang menyebabkan ia bercerai dari istrinya. Tonton saja, nanti kamu juga paham lukanya apa.

Rasa kehilangan itu secara pasti mengubah Wind River menjadi sajian drama yang mengoyak ulu hati, alih alih thriller pembunuhan. Film ini punya apa disebut sebagai freezing moment. Yaitu sebuah keadaan yang membuat saya tak mampu berkata kata, melongo sepersekian detik saking terkejutnya sambil mengumpat dalam hati. Contohnya dalam kehidupan nyata misalnya waktu kamu lagi jalan terus ada kucing lagi duduk sambil jilat jilat perut, lalu kamu menyapanya, ‘Halo?’ dan si kucing membalas ‘Meong’, dan kamu pun kaget seakan tak percaya mendengarnya. Terakhir kali ketemu freezing moment saat nonton Manchester By The Sea. Sewaktu Lee Chandler selesai diinterogasi polisi. Apa yang ia lakukan setelahnya itu benar benar gila dan sakit. Di Wind River freezing moment terjadi sewaktu Cory Lambert pergi ke rumah orang tuanya Natalie. Saya bengong, melihat apa yang dilakukan dengan ibunya. Sama dengan Jane Banner. Dia shock juga. Seandainya Squidward Q Tentacles melihatnya ia niscaya akan melolong sambil memegangi kepalanya yang botak;  Ya ampun. Apa yang kau lakukan. Ini menyakiti hatiku!!

Wind River memang menyakitkan. Apalagi jika melihat bahwa ini didasari oleh kisah nyata. Kondisi Wind River yang selalu tertutup salju dengan badai yang bisa datang sewaktu waktu semakin menambah rasa pilu. Ini diperkuat dengan alunan scoring yang mendukung tiap adegan. Ini seperti kamu sedang diceramahi karena sudah berbuat dosa, tiba tiba mengalun dari speaker gerobak odong odong lagu; insaflah wahai manusiaa…. Klop.

Pujian juga patut diberikan kepada Jeremy Renner sebagai pemburu Cory Lambert yang sukses menanggalkan bayang bayang Hawk Eye. Kalau Elizabeth Olsen sih enggak usah diomong ya. Perannya sebagai agen FBI Jane Banner (sayangnya tidak ada hubungannya dengan Bruce Banner) mengingatkan saya dengan Emily Blunt di Sicario. Eh ternyata sutradaranya memang yang nulis Sicario. Dan pujian terakhir diberikan kepada sutradara sekaligus penulis cerita Taylor Sheridan yang berhasil membuat film yang lekat di hati penonton. Meski itu menyakitkan.

Wind River | 2017| Taylor Sheridan | Jeremy Renner, Elizabeth Olsen | Rate: 4

Read Full Post »

Salah satu cover favorit. Mengingatkan saya dengan film filmnya Wes Anderson. Dua ekor musang dan satu rubah (atau ketiganya musang?). Salah satu musang sedang mandi kopi dalam sebuah cangkir. Sungguh elok dilihat. Tak jemu jemu aku memandangmu. Begitu mungkin Nini Carlina akan mengucap. Kekurangannya mungkin tulisan Muslihat Musang Emas yang berwarna putih. Tidak terlalu mentereng dengan background kuning. Mengapa bukan hitam? Kenapa ada sang hitam, bila putih menyenangkan? Begitu mungkin jawaban Duta So7 yang menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

Muslihat Musang Emas dan Elena menjadi pembuka. Kukira musang emasnya itu semacam benda sakti buat menggaet perempuan. Tapi ternyata tidak benar. Muslihat Musang Emas ialah nama perkumpulan pemburu teman kencan. Hingga kemudian, Dhony, tokoh utama kita, bertemu Elena, lantas jatuh cinta. Tapi jalan cinta tak selamanya mulus. Lubang cinta Donny ada pada wujud asli Elena. Bagaimana nasib percintaan Donny?

Kids jaman now mungkin tak tahu siapa Hengky Tornando. Tapi perempuan yang sedang duduk di cafe bersama ayahnya itu tahu. Bahkan, Ia Pernah Membayangkan Ayahnya adalah Hengky Tornando. Karena sedari lahir ia belum pernah bertemu sang ayah. Pertemuan itu pun mengenangkan kembali kisah masa lalu, sejarah mengapa ia dan ayahnya terpisahkan. Cerita yang hangat dan mengharukan.

Sabda Dhani Wibisono boleh jadi kepingin terlahir kembali atau Samsara ketika ia dengan teguh mengganti namanya menjadi Amin Khadafi di Pakistan. Ia kabur dari rumahnya di Jawa Timur karena tak kuat menanggung perihnya luka batin demi mengetahui bahwasanya ia anak dari hubungan saudara sekandung. Baginya, incest is not wincest, sebab ia terlahir di ras jawa, bukan Targaryen. Di Pakistan ia berjuang bersama gerilyawan Afghanistan untuk mengejar terciptanya mati sahid. Ia memang ingin mati. Tapi, yang ia dapatkan ternyata lebih buruk dari yang ia harapkan. Dari Pakistan,petualangan dan nasib buruknya yang lain dimulai  hingga menyebabkan ia ganti nama dua kali lagi. Samsara ialah cerita dengan setting tempat paling banyak dan jauh. Seperti membaca sebuah biografi tokoh tidak terkenal yang selalu diintai nasib buruk. Bad luck Bryan versi lokal. Dan ditutup ending yang ngenes bagi pembaca, tapi lega buat tokoh utamanya.

Alfion ditulis dengan unik sekali. Mengingatkan saya dengan Memento dari sutradara Christopher Nolan. Alurnya tersusun kebalik. Dimulai pada tanggal 19 April 2005, tepat pada hari ulang tahunnya yang keempat puluh satu, Alfion mati ditembak polisi di gerbong kereta Jayabaya Utara. Tiga bulan sebelum Alfiom ditembak… Sebulan sebelum… Lima tahun sebelum merampok pelancong… Sembilan tahun sebelum menikmati es dawet… dan seterusnya.

b.u.d
ialah cerita yang menambah wawasan baru. Palindrom. Yaitu sebuah kata atau kalimat yang kalau dibaca dari depan atau belakang bunyinya sama. Misalnya kodok. Kodok dibalik kodok juga. Katak, Iri, Makam,atau yang lebih panjang; ira hamil lima hari. Yang keranjingan paliandrom namanya Budi. Meski ia terlihat tak punya bakat sama sekali. Meski demikian paliandrom seolah olah tak mau lepas dari hidupnya. Di dalam cerita ini ada beberapa contoh paliandrom yang mungkin bisa digunakan untuk memikat lawan jenis seperti yang dilakukan budi waktu masih kelas tiga SD. Paliandrom tidak harus satu kata, bisa berwujud satu kalimat. Misal; Maya, ini ayam. Dibaca dari belakang tetap sama. B.u.d tidak selalu tentang paliandrom, disana ada kisah tentang kelompok pengajian yang menyalahi kaidah agama hingga perkawinan dua agama yang berbeda. Diaku sebagai kisah nyata, jalan hidup Budi memang lumayan tak biasa.

Muslihat Musang Emas terdiri dari kisah kisah yang akan membuatmu melalui berbagai macam emosi. Tersenyum. Tertawa. Sedih. Jengkel. Dua puluh satu ceritanya mampu memberikan sajian yang lezat dan gurih untuk dinikmati. Tentu saja, levelnya berbeda beda tiap judulnya meski tetap lezat. Cerita Benalu Tak Pernah Malu akan memberikan kelezatan berupa tawa yang renyah seperti mendengar joke joke receh antar teman setongkrongan atau joke ala stand up comedi di TV semisal kamu jarang nongkrong sama temanmu karena lebih banyak gaul sama kucing. Ceritanya mengenai Berto, pelawak yang lagi kesal karena dimintai bantuan uang melulu sama kakaknya. Berto yang tidak terlalu kaya sebenarnya keberatan, tapi ia terpaksa membantu karena ibunya selalu turun tangan. Kakaknya Berto jadi benalu  baginya. Sebuah kejadian pahit akhirnya membuka jalan baginya agar terbebas dari kakaknya itu. Jalan ceritanya memang tak lucu, endingnya pun demikian. Tapi, bahan lawakan Berto yang bikin lucu.

“Ada cowok masuk ke sebuah toko kue. Ia mengambil satu lemper, satu wajik, satu carabikang, satu kue lumpur, satu kroket, satu risoles, dan satu botol air minera. Ia membawa semuanya ke kasir. Mbak mbak kasirnya nanya, ‘Masnya jomblo, ya?’ Si cowok bilang, ‘Kok mbaknya tahu?’ Mbak kasirnya nyahut, ‘Habis wajah masnya jelek banget sih.'”

Itu salah satu contohnya. Masih ada contoh lain. Misalnya tentang bagaimana cara Heru membedakan dua saudara kembar yang menjadi pacarnya? Penasaran kan apa jawabannya. Jawabannya ada di halaman 84. Asli ngakak.

Bangsawan Deli dan Delia. Cerita pertama, Bangsawan Deli memberikan sebuah misteri tumpasnya seluruh penumpang dan tenggelammya kapal di Selat Malaka. Rumor pun merebak. Ada yang bilang karena kapal itu mengangkut bahan kimia berbahaya. Ada yang bilang karena kerusakan sistem uap. Kejadian ini menarik minat Inspektur Hamid. Polisi playboy yang pacarnya banyak. Analisisnya akhirnya menguak apa yang terjadi dengan kapal itu. Cerita kedua mengenai Delia. Anak perempuan enam tahun ditemukan tewas dengan kepala berdarah. Sebelumnya telah terjadi pembunuhan anak kecil sebanyak lima kali. Apakah ini korban pemubunuh berantai? Inspektur Hamid kembali menyelidiki. Dan kebenaran yang terungkap jauh lebih menggguncang ketimbang kasus kapal tenggelam tempo hari. Salah satu cerita dengan ending yang bikin saya melongo dengan hati yang berat.

Pergi ke Malang. Seperti pergi ke nikahan mantan, ini juga suram dan menyedihkan. Mengingatkan saya dengan film film thriller Korea Selatan. Alangkah senangnya jika suatu hari adaptasi filmya ada yang mewujudkan, dengan si ayah diperankan Reza Rahadian. Begitu pula dengan si anak, kakak ipar dan si tetangga. Kisahnya mengenai seorang ayah yang pergi bersama anakanya menjenguk kakaknya yang sakit. Setiba di rumah kakaknya, ia mendapat kabar mengejutkan. Saya tidak menceritakan lebih jauh lagi karena kejutannya bakal berkurang. Semakin sedikit tahu ceritanya, semakin aduhai rasanya.

Pak Pendek Anggur Cap Orang Tua Terakhir di Dunia menjadi cerita paling pungkas. Jarwo yang terlahir cebol didapuk menjadi penampil dalam acara promosi Anggur Cap Orang Tua. Jarwo tinggal di sebuah rumah besar bersama orang cebol lainnya. Mereka disebut Pak Pendek. Ada tujuh pak pendek tinggal disana termasuk Jarwo. Hubungan Jarwo dengan teman barunya itu menjadi sajian utama, dan itu lebih dari menarik dan brutal. Ada drama rumah tangga plus orang ketiga, tinju dengan hadiah menggiurkan, pembunuhan, dan lebih menarik dengan datangnya sirkus dari Eropa Timur. Tidak hanya Jarwo, masing masing tokoh punya ceritanya sendiri yang menunjang berkembangnya karakter Jarwo. Cerita ini mengingatkan saya dengan Water For Elephant dari Sara Gruen. Ada kesamaan kejadian yang melibatkan gajah dan sirkus.

Yusi Avianto Pareanom kembali menyuguhkan cerita cerita yang berkesan, yang sejenak akan membuatmu terdiam begitu satu cerita terselesaikan. Sama sekali tidak mengecewakan. Rasanya sama seperti membaca Rumah Kopi Singa Tertawa. Dulu penasaran judulnya kok aneh bener. Dilihat dari sudut pandang manapun jelas tidak nyambung. Rumah Kopi Singa Tertawa. Rumah kopi mungkin tak asing, tapi singa tertawa? Rasanya tak tak ada. Kalau singa tersenyum mungkin ada. Yaitu singa yang melihat senyumanmu. Eaa. Meski demikian saat bukunya dibaca ‘lho kok bagus ini!’ lalu dilanjutkan dengan Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi yang epik, dan malah bikin laper. Nyai Manggis aku padamu.

Yang terakhir, Muslihat Musang Emas punya satu cerita yang bakal cocok buat kalian yang perlu nasihat dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Ada di cerita kedua puluh, Ular Ular Temanten. Temanten artinya pengantin. Ular ya ular. Cuma maksudnya bukan ular beneran di perkawinan orang. Meski konon ada satu jenis ular yang muncul sehabis resepsi yaitu ular kepala gundul. Mbuh lah gak tahu. Maksud ular ular temanten disini ialah nasihat perkawinan yang diberikan seseorang kepada kedua mempelai. Di ujung cerita kalian akan menemukan resep jitu agar perkawinan jadi langgeng. Saya akui cukup jitu. Kelak akan  melakukannya meski tidak janji bakal istiqomah. Hehehe. Tapi saya yakin, para istri akan senang sekali mendengarnya. Mirip mirip dengan Sekarang Bayar Besok Gratis.

Muslihat Musang Emas | Yusi Avianto Pareanom | Penerbit Banana | 246 Halaman | Rate: 4

Read Full Post »

bladerunner2049

Blade Runner 2049 terjadi pada masa ketika orang tak lagi bertanya aslinya dari mana ya?, melainkan kamu asli apa engga?, biarpun kamu adalah makhluk hidup bukan barang dagangan semacam handphone, gundam atau ulekan cabe. Teknologi sudah sedemikian maju sehingga manusia buatan bukanlah sebuah hil yang mustahal. Manusia buatan ini disebut Replicant, dibuat untuk meringankan tugas umat manusia. Seiring waktu, dibuatlah Replicant dengan model yang lebih canggih, sehingga membuat Replicants model lama harus melarikan diri sembunyi karena mereka akan dinonaktifkan alias dibunuh. Para pemburu Replicants disebut Blade Runner. Di film sebelumnya bercerita tentang Blade Runner bernama Deckard, yang muncul juga di film ini. Bagi yang sudah nonton Blade Runner sebelumnya, tentu saja akan menjawab rasa penasaran akan lanjutan nasib beliau.

Di film ini, kita (iya, kita) akan bertemu Blade Runner tipe terbaru yang dipanggil K. K ditugaskan untuk menyelikidi sebuah kasus yang dimulai dengan ditemukannya tulang belulang yang terkubur di bawah pohon. Penyelikidian itu membawanya untuk mencari seorang Deckard yang sudah bertahun tahun menghilang. Selain itu, kasus ini juga menarik minat bos pembuat Replicant yang punya agenda sendiri terhadap kasus tersebut.

Blade Runner 2049, 32 tahun lagi dari sekarang, tapi bumi sudah begitu berubah. Kusam. Lusuh. Muram. Abu abu. Dan dingin. Tumbuhan dan hewan asli menjadi barang langka dan mahal. Di sebuah adegan, seorang tukang loak modern yang dulu mungkin pernah jadi perompak di laut, menawarkan harga yang cukup tinggi untuk sebuah action figure kuda kudaan kecil dari kayu. Mungkin di masa depan, kayu bisa menjadi investasi yang menguntungkan. Ini membuat saya sedih, sebab bumi tak nampak indah dan menyejukkan mata. Keindahan yang haqiqi mungkin tercipta dari pohon pohon hidup dan bernafas, sementara pohon pohon beton hanya menampilkan keindahan semu. Dan dingin. Kalo dilihat atau pun dipeluk.

Ngomongin sedih, enggak nyangka film ini memang membuat saya sedih. Jalan ceritanya punya potensi untuk menggetarkan hati. Saya percaya, seandainya film ini diremake oleh Korea Selatan, bisa jadi akan menjadi film yang menguras air mata, dan sekaligus menguras bak mandi kalau kamu nontonnya sambil nguras bak mandi. Orang kaya mah bebas.

Jadi dimana sedihnya? Jawabnya ada di ujung langit.. kita ke sana dengan seorang anakk…

Sudah ya.

Kesedihan itu terletak pada kisah cinta yang tumbuh mengambang di sungai kehidupan K dan Joi, aplikasi hologram yang mengurusi keperluan hidup K. Jadi Joi ini semacam asissten pribadi yang bisa disuruh apa saja. Menyediakan keperluan si majikan. Makanya di masa depan, lagu Caca Handika yang ‘masak masak sendiri, cuci baju sendiri‘ itu sudah tidak relevan karena jomblowan yang budiman bisa memiliki Joi. Kekurangannya cuma satu, doi hologram alias bayangan doang. Jadi kalau mau megang, ya megang angin. Mau meluk, meluk angin. Mau cium, cium angin. Sedih ya.

Kisah cinta K dan Joi memang tidak terlalu banyak rintangan, tapi bukan berarti berjalan dengan mulus. Padahal keduanya nampak cocok satu sama lain. Meski berbeda.

Kesedihan yang lain ada pada sebuah kisah pencarian keluarga yang lama berpisah oleh keadaan. Perpisahan yang tidak diinginkan. Tapi, memangnya ada perpisahan yang diinginkan? Semua perpisahan tidak diinginkan oleh siapa pun kecuali pisahnya sambel dengan semangkuk bakso; sambelnya dipisah ya bang!

Jadi laper.

Rasa sedih ini ditambah dengan scoring yang pas, haunting tapi enak buat didengarkan. Nah, jadi di Blade Runner 2049 ini ada romansa cinta laki laki dan perempuan sekaligus cinta keluarga. Korea Selatan kan biasanya paling jago yang beginian ya. Betul tidak?

Blade Runner 2049 meski durasinya dua jam setengah tapi sama sekali enggak bosan untuk ditonton. Tapi tentu saja ini masalah selera. Kalau kamu ingin nonton film yang banyak aksinya maka lebih baik jangan nonton. Boleh dibilang ini film drama misteri dengan setting masa depan yang melibatkan manusia tiruan mengendarai mobil terbang. Denis Villeneuve, sekali lagi, tidak membuat saya kecewa. Baiklah, akan saya tutup review film ini dengan salah satu quote bagus yang kira kira bunyinya begini: Sometimes to love someone, you have to be a stranger. Nasibmu Pak.

Read Full Post »

Misteri Peti Mati 2

misteri-sebuah-peti-mati2

Kisah Ajun Komisaris Bursok mengungkap teror peti mati terus berlanjut. Korban korban sudah berjatuhan. Kecurigaan Bursok terhadap Herman, suami Juarsih yang mayatnya dibawa lari peti mati, semakin bertambah. Keadaan semakin runyam ketika anak buahnya ditemukan tewas tertembus peluru ketika sedang mengintai Ranggadi, petani tua yang dicurigai  terlibat dalam kejadian peti mati itu.

Di sisi lain, benang benang kusut mulai terurai. Bursok mulai memahami maksud dari semua kejadian itu dengan dibantu oleh Linda dan kakeknya yang bernama Abimanyu. Abimanyu ternyata seorang yang punya ilmu gaib. Melalui dirinyalah kemudian terangkai cerita mengenai tragedi cinta dan perebutan kekuasaan di masa lalu yang sekarang akan berlanjut lagi menimpa anak keturunannya.

Dibagi menjadi 2 buku, Misteri Sebuah Peti Mati tidaklah berubah menjadi buku yang panjang dan melelahkan. Pacenya berlalu dengan cepat. Ada banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan. Tentang siapa korban selanjutnya, apakah alasan sebenarnya dibalik pembunuhan itu, serta misteri misteri yang tak kasat mata; rahasia mengejutkan tentang monyet monyet desa Cikeruh, sosok penunggang kuda, dan lainnya.

Wujud leher serta kepala ular berwarna merah membara, dengan moncong yang menganga terbuka. Memperlihatkan sepasang taring runcing serta juluran lidah yang juga merah membara. Yang terus turun memanjang sampai mendekati janin di rerumputan. Dimana moncong sang ular membuka lebih lebar. Lalu dengan cepat dan sangat tiba tiba, bergerak mematuk. Mematuk sang janin tak berdaya.

Dan seperti buku Abdullah Harahap yang lain, selain mistis, buku ini juga mengandung erotisme yang lumayan banyak. Ada beberapa adegan panas, serta kata kata berlebihan yang menjurus, meski seharusnya bisa ditulis biasa saja.

Secara keseluruhan, Misteri Sebuah Peti Mati (1&2) adalah sebuah buku yang menghibur, penuh misteri dan hal hal gaib yang tak masuk akal, ditambah dengan penyelidikan polisi membuatnya seperti cerita detektif, dan  adegan panas yang menyatu dengan cerita, tidak dibuat buat hanya untuk sekedar fan service belaka. Dan buku ini tidak bikin merinding, tapi penasaran pada hal hal ganjil yang ada di dalamnya.

Judul: Misteri Sebuah Peti Mati 2
Penulis: Abdullah Harahap
Penerbit: Paradoks
Jumlah Halaman: 517
Rate: 4

 

Read Full Post »

dekutburugnkukut

Lula Landry ditemukan tewas terjatuh. Polisi menetapkannya sebagai bunuh diri. Beberapa bulan kemudian, John Bristow, kakaknya mendatangi Cormoran Strike, seorang detektif partikelir, untuk mengusut kematian Lula Landry sebab ia kukuh pada pendiriannya bahwasanya adik perempuannya itu mati dibunuh.

Cormoran Strike, yang sedang paceklik uang akhirnya menyetujui permintaan John Bristow. Kemudian, Strike pun mulai menyelidiki penyebab sebenarnya kematian model terkenal itu dibantu oleh karyawan sementaranya, Robin Ellacott.

Apakah Lula Landry mati dibunuh, atau memang murni bunih diri?

Satu pertanyaan besar itu terus saja berputar mengelilingi kepala, bersamaan dengan beberapa pertanyaan kecil, misalnya apakah alasan Robin mendadak berhenti kuliah psikologi? Apakah akan tumbuh benih benih cinta antara Strike dan Robin? Dan, apakah rambut Strike benar benar seperti jembut?

Novel ini dikarang oleh Robert Galbraith, tapi semua tahu belaka bahwa itu adalah nama samaran milik JK Rowling. Sebagai sebuah novel criminal, The Cuckoo’s Calling tampil dengan tempo yang lambat. Tapi masih dapat untuk dinikmati tanpa rasa bosan.  Robert Galbraith menuliskannya dengan deskripsi yang mampu memikat saya dari awal. Sehingga seperti apa pun jalan ceritanya nanti, tetap bisa saya nikmati.

Kemudian, saya juga menemukan ada beberapa terjemahan yang terbaca lumayan ganjil, dan bikin senyum senyum sendiri.   Tapi saya tak terlalu suka dengan ukuran bukunya yang terlalu besar (mungkin Guy Some akan suka).  Jadi kurang nyaman buat dibawa bawa.

Pada akhirnya, buku ini sedikit kurang mempermainkan emosi pembaca, rasa penasaran yang terbentuk biasa saja, tapi  justru tokoh tokoh di dalamnya mampu tampil tak terlupakan.

Judul: The Cuckos’s Calling / Dekut Burung Kukut
Penulis: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 517
Rate: 4

Read Full Post »

misteri_kalung_setan

“Ceritakan padaku tentang kolang kaling!”  pinta seorang wanita.
Kemudian si lelaki membacakan tulisan ini:

Anton punya istri namanya Eliza. Anaknya bernama Amelia. Suatu malam Eliza terbunuh dengan misterius. Kalungnya jadi hidup dan mencekik lehernya. Sejak kejadian itu, Amelia mentalnya jadi terganggu. Tak bisa bicara dengan baik, hanya keluar suara; shiisisii..taa..ta….
Kemudian Anton punya istri baru. Ningsih namanya. Punya anak lagi. Solavina dan Rudi. Ningsih gila harta, begitu pula Solavina. Suatu ketika Anton pergi mengambil kalung yang masih melingkar di leher Eliza, istrinya. Malam malam, ia pergi ke kuburan Eliza, membongkar, dan mengambil kalungnya, dan diakhiri dengan mengencingi kerangka Eliza.
Yah, semua itu dilakukan atas perintah dukun sakti, sebagai syarat agar Anton bisa menguasai harta Amelia.
Dan, mulai saat itulah, teror kemudian menghantui kehidupan Anton.

Misteri Kalung Setan ibaratnya kisah perebutan harta dengan bumbu supranatural. Mainannya setan. Sayangnya, tidak ada perkelahian antara setan dan manusia, seperti di buku Abudllah Harahap yang saya baca sebelumnya, Misteri Perawan Kubur. Yang ada hanya manusia yang dimangsa setan, ini pun caranya tidak terlalu kreatif. Mengapa harus berhubungan dengan birahi? Nanggung pula.  Mungkin ini memang disengaja, sebab penulis dikenal sering menyisipkan erotisme ke dalam buku bukunya.

Buku ini tidak berhasil membuat saya ngeri dan takut, tapi pertanyaan pertanyaan yang timbul ketika membaca buku ini sudah cukup untuk menggantikan kekurangan tersebut. Siapa yang membunuh Eliza. Apakah sebenarnya setan yang ada di kalung itu. Mengapa Amelia diberi obat telur mentah, lalu dimakan dengan cangkangnya. Berpihak kepada siapakah setan itu. Dan semua pertanyaan itu terjawab ketika buku ini selesai dibaca.

Kemudian yang menarik lagi ialah bentuk asli setan kalung itu sendiri. Namanya Kolang Kilung. Kalau melihat covernya, bentuknya seperti ular betulan yang mengerikan. Tapi aslinya sama sekali lain.

Ujung yang satu sama besar dengan ujung yang lainnya. Hanya jika salah satu ujung itu terangkat, dan tampak bintik bintik merah kehijuauan, dapat ditebak, ujung itulah kepalanya. Dan ketika ujung lainnya yakni ekornya mengibas ngibas, terdengarlah suara berdesis samar samar dari lubang kecil menganga pada bagian bawah. Lubang duburnya.

Misteri Kalung Setan ialah kisah umat manusia yang takluk oleh nafsu dunia sehingga menghalalkan berbagai cara yang justru menjadi bumerang. Kemudian semua i..


“Cukup!! Mana kolang kalingnya?”, tanya si wanita.
“Kolang kaling?”, si lelaki balas bertanya.
“Iya, kolang kaling!”
“Bukan kolang kilung?”
“Bukaaannn!!” *gebrak gebrak meja*

Judul Buku: Misteri Kalung Setan
Penulis: Abdullah Harahap
Jumlah Halaman:336
Penerbit: Paradoks

Rate

Rate

Read Full Post »

misteri_perawan_kubur

Asap mengepul di depan Rena yang sedang memegangi perutnya karena lapar. Lalu muncul monster kue. Bentuknya seperti manusia, hanya saja semua bagian tubuhnya terbuat dari kue yang bisa dimakan.
“Ohayo. Apakah kamu sedang lapar?”, tanya monster kue kepada Rena.
Emm, jawab Rena sambil mengangguk.
“Baiklah, kamu boleh memakan tubuhku.”
Mata Rena melebar. “Benarkah?”
Monster kue berjalan mendekat. “Kamu mau makan yang mana anak manis?”
Rena menatap jari telunjuk kiri monster kue yang berbentuk tumpukan donat kecil berwarna warni. “Aku mau itu!!”
“Kamu mau jari telunjukku?”
“Iya, bolehkah?”
“Boleh saja, tapi sebaiknya kamu memilih yang lain.”
Rena menelengkan kepalanya. “Kenapa?”
“Mm..karena jari telunjukku baru saja kupakai buat mengupil.”
Rena malah tersenyum semakin lebar. “Kamu lucu. Apa di situ masih ada upilmu?”
“Ee..kupikir begitu.”
“Hihihi, tidak apa apa. Aku yakin upilmu pun manis rasanya.”
Monster kue ikut tersenyum. Kemudian memberikan jari telunjuknya kepada Rena. “Ini, silahkan.”
Rena menerima dengan riang. “Arigato!!!”

Bayangkan kamu yang menulis cerita di atas. Kemudian pada suatu hari kamu didatangi oleh monster kue. Kebetulan hari itu kamu
sedang lapar, dan sedang tak ada makanan karena kamu adalah jomblo ngenes yang tinggal sendirian. Apa yang kamu rasakan? Barangkali senang sekaligus heran mengapa tokoh fiksi karanganmu bisa muncul di dunia nyata.
Perasaan seperti itulah yang dialami Ramandita. Suatu pagi, ia didatangi oleh seorang perempuan cantik, yang mengaku sebagai anak
dari Larasati, tokoh fiktif dalam novel horor yang ia tulis. Dalam novelnya, Larasati diceritakan telah mati dibunuh ketika ia sedang
mengandung anaknya. Ajaib, anaknya berhasil lahir dengan selamat.  Anaknya inilah yang lalu pergi menemui Ramandita. Tentu saja
Ramandita tak percaya bahwa perempuan yang menemuinya pagi itu adalah salah satu anak dari tokoh yang ia karang sendiri.

Perempuan itu kemudian meminta tolong kepada Ramandita agar mau membalaskan dendamnya kepada orang orang yang telah membunuh ibunya. Makin pusing lah si Ramandita. Ramandita tidak menganggap serius perkataan perempuan itu. Beberapa hari kemudian, Ramandita yang kebetulan berprofesi sebagai wartawan, diajak bosnya untuk meliput pembunuhan misterius yang
mengerikan. Mayat korban pembunuhan itu hanya berupa kerangkanya saja. Dari keterangan saksi, sebelum dibunuh korban terlihat
bersama seorang perempuan. Seiring berjalannya waktu, Ramandita mulai berpikir bahwa pembunuhan ini ada hubungannya dengan perempuan misterius yang ia jumpai tempo hari. Apakah sebenarnya yang terjadi?

Covernya serem. Mirip poster film horor seks yang beberapa waktu lalu marak di bioskop tanah air. Dan, unsur horor dan seks memang ada di dalam buku ini. Ditambah dengan sedikit roman dan misteri pembunuhan. Sayangnya, unsur horor yang meski tampil dominan, ternyata belum cukup mampu untuk membuat saya merinding ketakutan. Barangkali karena setannya tidak terlalu seram.

Dan tubuh yang menjepitnya sedemikian kuat dan kejam itu bukanlah tubuh si perempuan cantik. Ia tak tahu apa. Kecuali bahwa sosok tubuh itu teramat aneh dan menakutkan. Dari tubuh itu bersembulan keluar tonjolan tonjolan hitam yang menganga bergerigi, lalu menyayat dan menggerogoti tanpa kenal ampun.

Berasa nonton anime :D
Membaca buku ini kemudian mengingatkan saya kepada film vampir china yang dahulu tayang di televisi swasta. Film vampir tesebut
ada scene yang (seharusnya) menakutkan, dan ada pula yang lucu, terutama ketika sedang ingin menangkap vampirnya.
Nah, di buku ini pun demikian. Bagian berantem sama setannya lucu abis. Komikal. Ditambah dengan kemampuan setan itu yang juga
hilarious. Saya jadi membayangkan pertempuran penyihir di Harry Potter. Dan ya, itu adalah bagian terbaik dari buku ini.

Misteri Perawan Kubur memang tidak terlalu menyeramkan seperti covernya, bahkan ceritanya pun agak sedikit kriuk. Kentang. Ya kali bisa begini, pikir saya. Tapi entah mengapa, saya malah justru enjoy. Barangkali karena saya lelah dengan setan setan luar negeri, sehingga keberadaan buku ini sangatlah membantu sebagai hiburan. Selain dijadikan hiburan, buku ini juga bisa dijadikan alat penyejuk ruangan lho. Caranya, tinggal kamu pegang bukunya, terus kipas kipasin deh ke muka kamu.

krik

Misteri Perawan Kubur merupakan karya penulis Abdullah Harahap pertama yang saya baca. Beliau adalah dedengkotnya cerita horor misteri yang sempat booming beberapa puluh tahun silam. Dan, ternyata beliau tidak mengecewakan saya.

 

Judul Buku: Misteri Perawan Kubur
Penulis: Abdullah Harahap
Jumlah Halaman:318
Penerbit: Paradoks
Rating: 3.5

Read Full Post »

Judul: Siapa Pembunuh Palomino Molero?

Penulis: Mario Vargas Llosa

Jumlah Halaman: 192

Penerbit: Komodo Books

Dalam versi bahasa inggrisnya, setelah sejenak mengintip di amazon.com, kata pertama buku ini ialah sebuah umpatan ‘son of the b***h’, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘kutukupret’, dan entah mengapa gue langsung terbayang wajah Tukul Arwana, lalu gue tertawa. Kutukupret.
Tapi kemudian kejenakaan itu langsung sirna manakala gue membaca kalimat selanjutnya;

Lituma tergagap gagap menahan muntah. “Mereka benar benar menghabisimu, nak.” Bocah itu menggantung pada pohon khurnub tua sekaligus mendelik ke arahnya, dengan posisi yang begitu absurd sampai sampai lebih mirip orang orangan sawah atau bonek karnaval busuk ketimbang mayat. Entah sebelum atau sesudah dibunuh ia dihajar dengan kekejaman tiada tara: hidung dan mulutnya robek, darah kering bergumpal gumpal, mukanya lebam penuh luka sayat dan sundutan rokok. Dan seakan itu belum cukup, Lituma juga melihat mereka juga mencoba mengebirinya, karena buah zakarnya melorot menutupi pangkal paha.

Begitulah kemudian gue akhirnya menyadari satu hal; gue bakal suka banget sama ini buku.  Rasanya seperti bertemu teman lama, terus ia bilang begini; bro, mau duit sekarung gak?

Absurd.

Siapa Membunuh Palomino Molero? ialah sebuah novel yang ditulis oleh Mario Vargas Llosa, yang telah berhasil mendapatkan Nobel Sastra pada tahun 2010 silam. Ini novel misteri pembunuhan pertama yang gue beri nilai nyaris sempurna. Sepanjang halaman buku ini, gue diajak berkeliling mencari petunjuk petunjuk yang sekiranya bisa membantu mengungkap siapa pembunuhnya melalui kacamata seorang Lituma, anggota Guardian Civil (semacam polisi), beserta atasannya, Letnan Silva. Tapi, jangan harapkan ada adegan aksi atau kejar kejaran di sini, karena buku ini lebih menitikberatkan pada kelihaian penegak hukum dalam rangka menginvestigasi saksi saksi, yang dituangkan dalam dialog dialog yang memikat dan blak blakan. Anak kecil dihimbau jangan ikutan baca.
Selain itu, jangan lewatkan usaha Letnan Silva untuk mengambil hati (baca: meniduri) wanita pujaan hatinya bernama Dona Adriana, si gendut pemilik rumah makan dan juga istri seorang pelaut. Letnan Silva tergila gila pada perempuan itu, yang digambarkan oleh Mario Vargas dengan begitu seksi, sekaligus absurd.

meski Letnan mendengar dan mengajak bicara soal pertemuan dengan Komandan Pangkalan Angakatan Udara nanti, segenap jiwa raganya terkonsentrasi pada gerak menggelombang Dona Adriana yang sedang menyapu restoran. Gerakannya tangkas dan gesit, kadang membuat ujung roknya terangkat naik sampai ke atas lutut, menyingkap sepotong paha tebal nan keras.

Jadi, apakah mereka bakal menemukan siapa sebenarnya pembunuh Palomino Molero? Apa motif dari pada pembunuhan itu? Lalu, apakah Letnan Silva berhasil menuntaskan hasratnya?

Tapi yang ia minati cuma Dona Adriana. Ia pun sudah mengakuinya ke Lituma, “Akan kutiduri si gendut itu, sialan.”

Ternyata jawabannya cukup menyedihkan dan sungguh di luar dugaan. Tapi, nasib Letnan Silva dan Dona Adriana lah yang justru terasa banget kejutannya. Antara nelangsa, dan ngakak tak terkira.

Pada akhirnya, buku ini cocok buat anda yang mengharapkan cerita misteri pembunuhan yang lain dari biasanya. Bagi yang suka nonton film, buku ini mengingatkan gue sama film thriler korea Memories Of Murder nya Bong Joon Ho. Atmosfirnya hampir sama, terutama pas openingnya.
Mengenai terjemahan buku ini, bisa dibilang nyaris sempurna, begitu nyaman buat dibaca. Dan, setelah gue baca siapa penerjemahnya, gue paham, ternyata ia adalah orang yang sama yang telah menerjemahkan Rumah Arwah, Daughter Of Fortune (yang juga gue sukai), yaitu Ronny Agustinus. Hanya saja, ada sedikit yang mengganjal yaitu di halaman 144.
Di situ tertulis: “Aku sesuatu yang panas, kopi itu kalau tak ada lainnya, kata gadis itu…

Mungkin maksudnya begini:
“Aku ingin sesuatu yang panas, kopi itu .. dst..

Tapi dari segi cerita, buku ini mantap betulan. Tak heran kalau si penulis memang pantas menyandang Nobel Sastra 2010 itu.

Rating 4.5 aout of 5

Read Full Post »