Seperti lagunya Rosa, kecantikan seorang wanita pasti akan pudar seiring dengan berlalunya waktu. Karena ada yang bilang, lelaki jatuh cinta dengan melihat, maka kecantikan menjadi krusial, apabila ingin mendapatkan lelaki pujaan. Oleh karena itulah, berbagai hal sering ditempuh agar wajah mereka terlihat cantik. Mulai berdandan secara sederhana, minum jamu, operasi plastik hingga memakai jalur klenik.
Jalur klenik inilah yang dipakai oleh Sukmarani.
Ia adalah seorang tabib yang menempuh cara yang tak lazim agar dirinya tetap awet muda, montok dan menggairahkan suaminya, Rusman. Ia tidak memakai susuk, melainkan menjalankan semacam ilmu hitam yang mengharuskannya bercinta dengan suaminya setiap hari selama ia tidak sedang berhalangan. Kenapa harus bercinta? Karena kalau harus begadang itu melelahkan, dan harus ada artinya, kata bang Roma. Tapi, tentu saja alasan sebenarnya ialah seperti apa yang dikatakan oleh Miranda.
“Sel sel kehidupan dalam spermamu yang memasuki tubuhnya. Itulah yang dimanfaatkan istrimu untuk melawan proses menuanya fisik yang muncul bersamaan dengan merambatnya waktu.”
Yang dijelaskan lebih detail oleh kakek kakek yang ditemui oleh Rusman:
“Karena unsur kehidupan dalam spermamu diambilnya sebagai penangkal proses menuanya tubuh. Sebaliknya, unsur unsur kehidupan dalam sel sel telur Sukmarani sendiri ia pancarkan ke dalam tubuhmu melalui kejantananmu. Itu akan menolongmu untuk tetap perkasa dan sanggup melayani istrimu di tempat tidur, meski tanpa ada hari yang terlewatkan… “
Itulah yang harus dilakukan oleh Sukmarani agar tetap awet mudah. Tapi, dalam waktu waktu tertentu masih ada ritual lain yang harus dilakukannya. Ritual yang melibatkan dupa dupa, lilin, dan darah ayam pelung.
Cerita bermula ketika Rusman kembali bertemu dengan Miranda, mantan kekasihnya yang telah ia campakkan begitu saja demi Sukmarani. Dari Miranda itulah, Rusman tahu kenyataan yang sebenarnya mengenai istrinya. Mulanya Rusman tidak percaya, tapi ketika kemudian terjadi hal hal yang persis seperti apa yang dikatakan oleh Miranda, Rusman pun mulai percaya. Rusman lalu diajak Miranda bertemu kakek kakek, yang ternyata adalah mantan suami Sukmarani sebelumnya, yang masih muda ketika dulu menikah dengan Sukmarani. Rusman pun menyadari bahwa istrinya ternyata sudah berusia sangat tua. Tidak tahu berapa pastinya. Bisa ratusan, bahkan lebih.
“Yang kau lihat itu Rusman,” menggema suara Miranda di telinga Rusman. “Adalah tubuh perempuan tua jompo. Perempuan yang pantas jadi nenekmu, bahkan mungkin juga nenek buyutmu!”
Rusman pun meminta bantuan agar ia terbebas dari permasalahannya itu.
Sementara itu, seorang wanita bernama Astuti dicegat oleh seseorang ketika akan pergi kuliah. Orang itu mengatakan bahwa Astuti harus ikut dengannya ke rumah sakit. Astuti pun menurutinya karena mengira kekasihnya, Hendra, kecelakaan. Tapi, ternyata ia dibawa oleh orang itu beserta dua orang temannya ke sebuah vila di puncak. Astuti, yang sedang hamil muda, disekap agar tidak mengganggu jalannya upacara pernikahan Hendra dengan istrinya. Hubungan Astuti dengan Hendra memang tidak direstui oleh kedua orang tua Hendra, yang menginginkan anaknya punya istri dari kalangan bangsawan.
Tapi penyekapan itu ternyata tidak berjalan sesuai dengan rencana semula. Bencana.
Dua kisah yang tampak tak punya hubungan itu kemudian terhubung dengan jalan yang tidak diduga duga. Mistis. Tapi tidak terkesan dipaksakan. Mengalir begitu saja. Keseruan yang sebenarnya pun dimulai. Abdullah Harahap membangun suspen dengan tidak terburu buru, tapi tetap terjaga hingga akhir, dan ditutup dengan ending yang cukup mengharukan, a bittersweet ending. Akhir yang menurut saya sempurna buat buku ini. Diantara buku Abdullah Harahap yang pernah saya baca, inilah ending yang paling saya suka.
Misteri Ratu Cinta dibagi penceritaanya menjadi dua bagian, dan untungnya perpindahan kisah tersebut dilakukan dengan begitu baik dan semakin membikin penasaran. Jadi tidak main asal putus saja. Meski secara keseluruhan tidak ada tokoh yang benar benar berkesan, tapi Abdullah Harahap menceritakan perubahan karakter tokoh Rusman dengan baik, meski tak terlalu banyak dikisahkan. Mengenai keraguannya kepada istrinya, ketakutannya, hingga rasa cinta yang ternyata masih tetap ada.
Seperti halnya novel Abdullah Harahap yang lain, Misteri Ratu Cinta juga terdapat pembunuhan secara mengerikan yang dilakukan oleh makhluk bukan manusia. Keuntungan pembunuhan oleh makhuk gaib ialah, tidak punya batasan imajinasi. Bisa dilakukan dengan cara apa pun akan tetap diterima. Dibuku ini, misalnya, ada tokoh yang dibunuh dengan dililit pagar kawat yang tiba tiba hidup seperti ular. Dan masih ada yang lebih mengerikan lagi.
Pada akhirnya Misteri Ratu Cinta tidak hanya memberikan sebuah kisah misteri, horror dengan aroma balas dendam, tapi juga berhasil menyelipkan sebuah kisah cinta yang tak biasa, manis tapi getir terasa.
Judul: Misteri Ratu Cinta
Penulis: Abdullah Harahap
Jumlah Halaman: 251
Penerbit: Paradoks
Rate: 3,75